Kemal si Blogger Iseng

show them all you're not the ordinary type

Top 10 Pokemon Tipe Grass


Aku akan memulai membuat list top 10 untuk setiap tipe Pokemon. Setelah berpikir lama, aku merasa harus memulai dari tipe Grass dulu. Kenapa? Karena Pokemon dengan Pokedex  #001, Bulbasaur, memiliki tipe Grass (dan Poison).

Sekedar informasi, tipe Grass super effective melawan Ground, Rock dan Water. Tapi tipe ini memiliki kelemahan karena tidak akan berbuat banyak melawan 7 tipe, yaitu Fire, Bug, Grass, Dragon, Flying, Poison dan Steel. Dalam bertahan, Grass kuat melawan Electric, Grass, Ground dan Water, tapi lemah melawan Bug, Fire, Flying, Ice dan Poison. Jadi bisa dibilang Grass adalah tipe yang memiliki banyak kelebihan dan kelemahan.

List yang akan kubuat berdasarkan pendapat pribadi, jadi kalian bisa saja tidak setuju. Oke, ini dia listnya :

10. Jumpluff


Jumpluff bukanlah Pokemon yang populer, aku akui itu. Awalnya aku juga tak suka dengannya karena menganggap Jumpluff sangat lemah. Pertama kali aku memakainya adalah saat bermain Fire Red Randomizer Nuzlocke, dan ya ampun, aku jadi sangat suka Jumpluff.

Statnya cukup standar dengan HP 75, Def 70 dan Spd 95. Tapi Speednya termasuk tinggi dengan base stat 110. Kelemahan Jumpluff adalah rendahnya Att dan Spa, masing-masing 55. Hanya saja asal bisa menyerang duluan, Jumpluff bisa melakukan banyak hal. Leech Seed, Sleep Powder atau Toxic bisa dipakai untuk melemahkan musuh dulu. Untuk serangan, Giga Drain dan Acrobatics adalah pilihan yang bagus. Sifat Jumpluff bukanlah sweeper, tapi lebih ke support. Dan Jumpluff sangat berguna dalam membantu tim. Karena itu dia ada di urutan 10.

9. Breloom


Bagi banyak orang, Breloom mungkin adalah tipe Grass favorit. Aku menaruhnya di posisi 9 karena dua alasan : aku tak pernah memakainya dan dia banyak memiliki kelemahan. Walaupun begitu, aku juga merasa Breloom adalah Pokemon keren dan pantas masuk ke list ini.

Kita lihat kelebihan Breloom dulu. Dia memiliki hidden ability Technician yang membuat Mach Punch jadi sangat berguna. Jika tidak, ability Poison Heal dan Effect Spore juga tak jelek. Untuk serangan, base stat Att 130 bisa menghancurkan lawan dengan mudah. Stat Def 80 juga lumayan. Dengan stat seperti itu, pilihan menyerang untuk Breloom bisa bervariasi. Brick Break, Seed Bomb atau Drain Punch bisa jadi pilihan yang bagus.

Sayangnya, kelebihan itu sedikit terhambat dengan stat-nya yang lain. Speednya tidak terlalu bagus dan Spd-nya hanya mencapai stat 60. Breloom hampir pasti kena serang duluan (kecuali memakai Mach Punch), dan jika diserang dengan Spa, maka tamatlah nasibnya. Belum lagi karena tipenya yang Grass/Fighting, dia menjadi lemah terhadap tipe Fire, Ice, Poison, Fairy dan Psychic, plus 4x lemah terhadap Flying. Tapi sekali lagi, jika digunakan dengan tepat, Breloom bisa menjadi momok untuk musuh.

8. Exeggutor


Aku sempat bingung siapa yang lebih baik untuk ditaruh di posisi 8 antara Breloom dan Exeggutor, tapi aku memilih kelapa bermuka tiga ini karena dia adalah salah satu Pokemon-ku yang masuk Hall of Fame saat aku pertama kali main Pokemon Red.

Exeggutor adalah Pokemon yang unik. Tipenya yang Grass/Psychic membuatnya sangat banyak memiliki kelemahan, tapi juga banyak memiliki kelebihan. Dia secara total lemah terhadap 6 tipe, tapi resist terhadap 4 tipe. Hidden Ability Harvest sangat membantu Exeggutor dalam pertarungan. Kombinasikan dengan Sitrus Berry dan Sunny day, maka Exeggutor bisa menjadi bulky Pokemon. Stat HP 95 dan Def 85 membantu lebih lagi. Untuk serangan, stat 125 untuk Spa sangatlah mengerikan. Leaf Storm + Lum Berry adalah jenis serangan yang bisa dipakai pada Exeggutor. Tapi kita harus ingat kalau Exeggutor itu sangat lambat dan memiliki Spd yang jelek juga sehingga tidak salah langkah.

7. Vileplume


Vileplume adalah salah satu perubahan Gloom selain Bellosom. Aku jujur gak ngerti jika orang lebih memilih Bellosom dibanding Vileplume. Pertama, design Vileplume lebih keren, sedangkan Bellosom terlalu imut dan kurang garang. Kedua, walaupun Bellosom sedikit lebih baik untuk bertahan (aku tak tahu kenapa bisa begitu), tapi Vileplume lebih hebat dalam menyerang.

Bukan hanya menyerang, pemain bisa memilih apakah mau memakai Vileplume sebagai Sweeper atau Bulky Pokemon. Jika Sweeper, base stat Spa 110 yang dikombinasikan dengan Petal Dance, Sludge Bomb atau Energy Ball adalah pilihan bagus. Jika Bulky, Ingrain + Leech Seed + Synthesis (+ Teeter Dance) akan membuat lawanmu jadi frustasi. Speed yang lambat memang menjadi masalah, tapi asal tidak terkena serangan super effective yang kuat seperti Fire Blast atau Psychic, kemungkinan besar Vileplume bisa bertahan mengingat stat di Def dan Spd gak jelek-jelek amat.

6. Torterra


Sebelum kita bahas Pokemon ini, mari kita amati baik-baik designnya. Dia adalah kura-kura keren dengan pohon di atasnya. Bagaimana mungkin kau tidak suka?? Jujur, Torterra adalah Pokemon starter tipe Grass yang paling kusukai hanya karena dia terlihat sangat kejam dan badass.

Masalah stat, seperti tiap starter, mereka tidak memiliki sesuatu yang benar-benar spesial. Untungnya untuk Torterra, dia memiliki stat lumayan di HP, Attack dan Defense, masing-masing 95, 109 dan 105. Speednya benar-benar lamban, tapi itu tidak masalah karena Torterra sejak awal lebih cocok sebagai tipe Bulky. Leech Seed + Protect + Synthesis akan sangat sesuai dengan Torterra, apalagi jika ditambah EV train maks HP dan Def, plus Hidden Ability Shell Armor yang mencegah lawan critical hit. Jika itu semua dipenuhi, maka Torterra akan sangat sulit dijatuhkan.

5. Venusaur


Pokemon pertama di lima besar adalah Venusaur. Aku tahu apa yang kau pikirkan, "Katanya Torterra starter Grass terbaik, kenapa Venusaur lebih tinggi?" Satu alasannya : Mega Venusaur. Mega Venusaur membuat Venusaur menjadi Pokemon yang super Bulky.

Biar kujelaskan, saat berubah jadi Mega, Venusaur memiliki ability Thick Fat membuat serangan tipe Fire dan Ice, yang mana merupakan kelemahan Venusaur, jadi memiliki damage 50%. Jadi pada dasarnya, tidak benar-benar ada tipe yang unggul dari Venusaur kecuali Flying dan Psychic. Tidak sampai disitu, Mega Venusaur memiliki stat yang sangat merata : Att 100, Def 123, Spa 122 dan Spd 120. Ditambah HP 80, aku akan sangat malas melawan Venusaur yang mempunyai moveset Synthesis + Leech Seed. Dan dengan stat seperti itu, kau bisa memilih mau memakai Venusaur yang lebih ke Attack atau yang ke Special Attack karena keduanya sama-sama bagus. Mega Venusaur is a beast!!

4. Leafeon


Awalnya aku tak pernah memperhitungkan Leafeon ketika meng-evolve Eevee, tapi kini dia mungkin salah satu yang paling kusukai. Ini dikarenakan dia memiliki Ability dan Stat yang saling mendukung. Oh ya, sebelum kujelaskan lebih jauh, cara mendapatkan Leafeon itu bukanlah memakai Leaf Stone pada Eevee melainkan leveling di dekat Mosh Rock. Aku gak ngerti kenapa bisa begitu, karena pakai Leaf Stone jelas lebih cocok, tapi....yah sudahlah.

Seperti yang kubilang tadi, Leafeon memiliki Ability yang membantu mengatasi kekurangannya. Ability yang kumaksud adalah Chlorophyll. Chlorophyll menaikkan speed dua kali ketika cuaca sunny. Ya, Leafeon adalah Pokemon yang sangat tepat jika kau memakai tim sunny. Base stat Leafeon adalah 95, yang akan di-double jika cerah. Kombinasikan itu dengan Att yang 110. Leaf Blade adalah serangan yang paling cocok. Jika memakai Leafeon, sebaiknya kita menyerang duluan karena Leafeon tidak tahan serangan Spesial Attack. Defense-nya memang sangat tinggi, base stat 130, tapi karena HP-nya hanya 65, kemungkinan besar dia akan tewas dalam dua kali serangan. Jadi ingat, Sunny Day + Leafeon adalah kombinasi mematikan.

3. Roserade


Secara Stat, Roserade tidak bisa dikatakan yang terbaik di tipe Grass. Tapi beberapa hal membuatku jadi menyukainya. Spa yang mempunyai base stat 125 membuatnya bisa meng-OHKO kebanyakan Pokemon. Speednya juga cukup bagus dengan base stat 90. Yang paling membuatku suka adalah designya yang mirip Zorro. Karena itulah aku sering memakainya dan dia adalah Pokemon pertama yang ku-levelling hingga level 100.

Roserade bisa dipakai sebagai tipe Offensive atau Support. Jika kau memilih Offensive, maka Sludge Bomb dan Leaf Storm bisa jadi pilihan serangan yang tepat. Tapi ingatlah untuk memaksimalkan Speed di EV train (atau kalau perlu cari nature yang +Speed) karena Roserade sangat lemah jika terkena serangan fisik. Roserade bisa dipakai sebagai tipe Support yang baik karena ability Natural Cure-nya. Belum lagi dia bisa mempelajari Toxic Spikes atau Spike. Gabungkan itu dengan Venoshock, maka kau akan mendapatkan Pokemon tipe Support yang juga bisa menyerang.

2. Ferrothorn


Ferrothorn adalah Pokemon mengerikan dengan tipe unik Grass/Steel. Dengan tipe seperti itu, Ferrothorn menjadi sangat diuntungkan. Baca baik-baik, Ferrothon resist terhadap 9 tipe. Ya, 9 tipe! Belum lagi dia immune terhadap tipe Poison. Pokemon ini benar-benar momok mengerikan asal tidak melawan tipe Fire yang kuat di Spa.

Selain tipe yang sangat menguntungkan itu, Ferrothorn adalah Pokemon yang sangat bisa diandalkan dalam bertahan. Stat Def 131 dan Spd 116.....Ferrothorn adalah benteng yang sangat sangat sangat sulit dijatuhkan. Karena itulah dia sering digunakan pertama untuk memasang Spike atau Stealth Rock. Jika Ferrothorn memegang held item Rocky Helmet dan mempunyai ability Iron Barbs, maka Pokemon yang menyerangnya secara fisik akan menyesal.

Dan jangan salah, Pokemon ini juga sama baiknya dalam menyerang. Base stat 94 itu sangat cukup. Power Whip dan Iron Head mungkin pilihan menyerang yang baik untuk Ferrothorn. Stat Ferrothorn di Spa dan Speed memang sangat rendah, tapi siapa yang peduli. Speednya yang rendah malah bisa menjadi keuntungan dengan move Gyro Ball. Dengan semua kelebihan itu, Ferrothorn berada di posisi 2.

1. Lilligant


Yup, Pokemon nomor satu dalam list Top 10 Pokemon tipe Grass adalah Lilligant. Sejak aku memakainya di Pokemon Black, aku merasa jatuh cinta pada Lilligant. Dia sangat cepat dan kuat. Belum lagi designnya yang sangat manis.

Memang, Lilligant tak bisa menerima serangan, tapi siapa yang peduli jika dia bisa menyerang duluan. Sama seperti Leafeon, Ability Chlorophyll hampir memastikan Lilligant bisa bergerak lebih cepat dibanding Pokemon lain. Belum lagi Lilligant bisa belajar Quiver Dance yang bisa memaksimalkan kelebihannya dengan baik. Sebenarnya bahkan dia tidak memerlukan Quiver Dance. Berikan Lilligant Choice Scarf, maka itu sudah cukup untuk lebih cepat dari musuh.

Lilligant juga bisa memakai Sleep Powder terlebih dahulu agar lebih aman. Untuk pilihan serangan, Lilligant bisa memakai Energy Ball, Giga Drain ataupun Petal Dance. Jika kau memakai tim sunny, maka Lilligant juga bisa memakai Solar Beam. Kalau sudah begitu, jangan tertipu dengan muka manisnya, Lilligant bisa menghancurkan tim lawan dengan mudah.

Moongazer


“Sedang apa?”
Frank kaget ketika seseorang menyapanya dari belakang. Itu Sarah, salah satu teman sekelasnya. Frank tidak mengenalnya secara pribadi, hanya sekedar tahu nama.
“Oh, seperti yang kau lihat, aku sedang melihat bulan.”
Sarah mengangkat alisnya, lalu berkomentar singkat, “Kenapa?”
“Kenapa? Karena bulan itu indah. Terutama dari tempat ini.”
Mereka sedang berada di sebuah bukit kecil. Dia sering kesini sejak menemukannya secara tidak sengaja ketika sedang berjalan-jalan. Tiap kesini, dia selalu duduk di bawah pohon beringin besar di puncak bukit. Pohon itu seperti terpisah dari pohon-pohon kecil lain yang tumbuh di daerah bawah.
Walaupun hanya bukit, tapi dari sini dia dapat melihat langit malam dengan jelas tanpa terhalang silaunya cahaya kota.
“Entah kenapa, aku merasa bulan jadi lebih dekat jika aku duduk disini,” katanya lagi. “Dan aku tak pernah bosan melihat keindahannya.”
Sarah diam. Dia duduk di sebelah Frank.
“Jadi kau pergi ke sini hanya untuk melihat bulan?” tanyanya.
“Ya, begitulah.”
“Dasar aneh.”
“Hei, jangan kasar. Aku menyebut diriku sendiri Moongazer.”
“Moongazer?”
“Ya, seperti pemerhati bulan. Kurasa itu bahasa inggrisnya. Suatu saat aku akan membuat klub Moongazer yang berisi orang-orang yang suka melihat bulan dan keindahan malam,” katanya bangga.
“Untuk apa? Kegiatannya hanya diam dan melihat bulan kan?” sindir Sarah.
Frank mendengus. “Kau sendiri sedang apa di sini?”
“Aku bosan dengan pesta Bryan. Jadi aku jalan-jalan sendiri dan aku melihatmu.”
“Oh...tunggu, pesta apa?”
“Pesta ulang tahun. Dia mengundang semua temannya ke villa dekat sini.”
“Apa? Kenapa aku tidak diundang?” protes Frank.
Sarah melihatnya, tersenyum. “Mungkin dia merasa kau tidak cukup keren untuk diundang.” Setelah itu dia kembali menatap langit malam.
“Wow, aku punya perasaan tahu.” Sarah tidak menjawab. Frank diam-diam memperhatikan Sarah. Biasanya mereka tak pernah sedekat ini, sehingga dia baru sadar kalau Sarah memiliki wajah yang manis. Rambutnya yang dipotong sebahu kini tertiup ringan oleh angin sepoi-sepoi.
Sarah sepertinya tidak ingin berkata apa-apa. Frank tidak keberatan, mengingat suasananya terlalu damai untuk mulai mengomel tentang Bryan yang tidak mengundangnya. Jadi dia melihat ke atas lagi, ke arah bulan kesayangannya.
Bagaimana mungkin sesuatu bulat seperti bulan bisa memperlihatkan keindahannya seperti ini? Itulah yang tak bisa dipecahkan Frank. Mungkin bintang-bintang di sekitarnya membantu, tapi entahlah, bulan seperti memiliki pesona sendiri.
Angin menjadi dingin seiring makin larutnya malam. Frank melirik Sarah. “Kau tidak kedinginan?”
Dia  tidak menjawab. Frank mengubah pertanyaannya.
“Apa kau tidak kembali ke pesta Bryan? Dia pasti bingung karena salah satu teman kerennya hilang.”
Senyumnya mengembang kecil, “Mungkin untuk malam ini, aku akan menjadi Moongazer. Lagipula pestanya payah. Dia bahkan tidak punya kue keju.”
“Kau suka kue keju?”
Lagi-lagi hanya bisu yang menjawabnya.


Frank melihat sesuatu yang tak biasa saat dia datang ke tempatnya biasa melihat bulan.
“Sarah?”
Dia menoleh sebentar, lalu kembali melihat ke atas. Frank memutuskan duduk di sebelahnya. Lagipula, biasanya dia yang duduk di situ.
Sudah seminggu Sarah tidak masuk kelas, dan aneh saja rasanya tiba-tiba justru melihatnya di sini. Tidak seperti sebelumnya saat dia memakai baju yang cukup bergaya, kali ini dia hanya memakai kaos dengan jaket yang diikat di pinggangnya.
Frank menggodanya, “Jadi, Moongazer bukanlah ide yang terlalu jelek kan?”
“Mungkin,” katanya pelan. “Yang pasti, tempat ini lebih baik daripada balkon kamarku. Aku bosan di sana.”
“Soal itu, kemana saja kau? Sudah seminggu ini kau absen kan?”
Sarah tertunduk, menatap rerumputan hijau tempat mereka duduk, “Aku sering sakit. Badanku lemah sejak kecil.”
“Ngg, maaf.” Frank merasa tak enak karena takut menyinggung Sarah.
“Tidak apa-apa.”
Setelah itu suasana menjadi canggung.
“Seperti katamu, tempat ini memang sangat bagus untuk melihat bulan,” kata Sarah tiba-tiba.
“Benar kan?” Frank senang Sarah akhirnya mengakuinya. “Cuacanya juga cerah hari ini. Kau benar-benar datang di saat yang tepat.”
Sarah tidak berkata apa-apa lagi. Frank bersandar di pohon dan bergabung dengannya. Sambil menikmati angin yang membelai kulitnya, dia membayangkan dirinya terbang ke bulan dan bermain-main di bintang.
Samar-samar dia mendengar Sarah berkata, “Mungkin tak ada ruginya menjadi Moongazer.”


Setelah kuliah, sangat sulit bagi Frank meneruskan dengan rutin kegiatan melihat bulannya. Tapi hari ini dia berhasil membuat janji dengan Sarah untuk bertemu di tempat biasa.
Saat mendaki bukit, Frank melihat sepeda yang biasanya Sarah pakai sudah terparkir. Benar saja, Sarah datang lebih dulu dan sedang bersandar dengan santai.
Jantung Frank berdegup kencang. Tenanglah, pikir Frank. Apa yang mungkin terjadi? Paling-paling Sarah menamparnya, atau melemparnya dengan sepeda.
“Hai.” Frank akhirnya berani mendekatinya.
“Kau telat,” katanya tanpa melihat.
“Aku tidak telat. Kau saja yang datang terlalu cepat. Ngomong-ngomong, ini...”
Frank mengeluarkan bunga yang dari tadi disimpannya di belakang punggung. Sarah melihatnya dalam diam. Tapi tak lama kemudian dia tersenyum.
“Terima kasih. Kau baik sekali.”
Frank duduk di sebelah, “Bagaimana bulannya hari ini?”
“Seperti biasa. Terang dan indah. Dia tidak peduli dengan polusi cahaya atau semacamnya.”
“Kau juga indah!” kata Frank cepat-cepat. Sarah melihatnya dengan bingung.
“Ada apa Frank? Kau aneh hari ini.”
Frank tertawa gugup, yang membuatnya terlihat lebih aneh. Tapi Sarah tidak berkomentar dan tetap menunggu.
“Sarah...” Frank mengumpulkan keberaniannya. “Aku suka kau.”
Tak ada jawaban.
“Sa...saat pertama kau menemaniku di sini, aku merasa sedikit terganggu. Tapi setelah beberapa lama kita menjadi Moongazer berdua, anehnya aku merasa nyaman. Keberadaanmu membuatku nyaman. Dan...dan entah sejak kapan, aku akhirnya merasa ada sesuatu yang lebih indah dari bulan.”
Hening. Frank sudah siap jika tiba-tiba Sarah mengambil sepedanya dan melempar ke arahnya.
Tapi Sarah justru tertawa pelan, “Moongazer? Kau masih memakai nama itu?”
“Eh...memangnya kenapa?”
“Tidak apa-apa.” Tawa Sarah terhenti. Kini dia hanya tersenyum. “Kau tahu kondisiku kan?”
“Ya. Tapi itu hanya membuatku ingin lebih menemanimu.”
Untuk sesaat, Sarah hanya diam dan menatap malam. “Kau orang yang baik.”
Frank bingun harus merespon apa. Jadi dia mengatakan sesuatu keren yang terlintas di kepalanya, “Masa sih?”
“Untuk kencan pertama, kau harus membawaku ke restoran baru di dekat stasiun,” kata Sarah. “Katanya di sana ada kue keju yang enak.”
Dan di bawah sinar bulan yang terang, Sarah mencium pipi Frank.


Frank mendorong kursi roda Sarah ke atas bukit. “Nah, kita sudah sampai.”
Sarah terlihat lemah, tapi tersenyum juga. “Terima kasih Frank. Kau terlalu baik.”
Frank tidak bisa tersenyum seriang Sarah. Pikiran buruk selalu menghantuinya, tapi dia tidak bisa mengatakannya pada Sarah.
“Kenapa? Kau tidak mau melihat bulan? Hari ini sangat cerah. Bintang-bintang bahkan terlihat senang.”
“Ah...ya kau benar..” kata Frank.
Sarah melihatnya, “Kau bahkan tidak melihat. Ada apa? Kau takut dengan operasiku?”
Kata-kata itu memicu sesuatu di dasar hati Frank, sesuatu yang selama ini selalu takut untuk dikatakan. “Andai saja mereka menemukan penyakitmu lebih cepat..”
Sarah hanya tersenyum. “Kanker jenis baru. Siapa yang akan menduganya.”
Frank tak bisa menahannya lagi. Air mata mengalir keluar. Dia terkejut ketika tiba-tiba Sarah membelai tangannya. “Tidak apa-apa kok Frank.”
“Apanya?” Frank terisak. “Kata dokter, keberhasilan operasimu nanti hanya sekitar 30 persen. Resikonya terlalu besar.”
“Mungkin,” komentar Sarah singkat. “Tapi ini lebih baik daripada menunggu mati.”
“Jangan bilang begitu!”
Sarah diam. Lalu tanpa disangka-sangka, dia melantunkan sebuah lagu.
“When this world is no more 
The moon is all we'll see 
I'll ask you to fly away with me 
Until the stars all fall down 
They empty from the sky 
But I don't mind 
If you're with me, then everything's alright “
Frank tidak pernah mendengar Sarah bernyanyi sebelumnya sehingga ini membuatnya terkejut. Sarah tersenyum dan bertanya padanya, “Kau tahu makna lagu itu?”
“Apa?”
“Apapun yang terjadi, selama kau berada bersamaku, semuanya akan baik-baik saja.”
Walaupun hatinya perih, Frank memaksakan tersenyum. “Hei, aku suka suaramu. Maukah kau bernyanyi sekali lagi?”
“Tentu saja,” kata Sarah. “Asal kita melakukannya sambil melihat bulan. Itu yang dilakukan para Moongazer kan?”


Dua tahun sejak operasi Sarah, Frank akhirnya kembali ke tempat ini. Tempat pertama kali dia mengobrol dengan Sarah.
Dia melihat ke atas. Bulan masih ada di sana, bersinar dengan indahnya. Lalu dia terbayang kembali semua percakapannya dengan Sarah di sini.
Frank memejamkan mata. Dia lalu duduk bersandar di pohon dengan nyaman. Dibukanya bungkus kue keju yang tadi dibelinya sebelum ke sini.
“Hei Frank, jangan tinggalin istrimu yang baru sembuh ini dong.”
Frank tersenyum melihat Sarah berjalan ke arahnya, “Supaya aku tempat duduk yang lebih enak. Sini sayang, kita makan sambil melihat bulan.”

Aku Diselamatkan Power Rangers


Aku memutuskan untuk membeli cemilan sebelum nonton DVD yang baru saja kubeli. Untunglah di dekat sini ada minimarket yang cukup lengkap.
“Mau ke mana Mal?” Itu ibuku bertanya dari dapur.
“Ke minimarket doang. Bentar kok.”
“Hati-hati. Katanya akhir-akhir ini ada orang aneh yang suka berbuat jahat.”
Orang aneh yang suka berbuat jahat? Kadang-kadang ibuku mengatakan sesuatu yang sangat tidak jelas. Aku tidak peduli dan tetap pergi. Memangnya apa sih yang bisa terjadi?
Dan....semua yang dikatakan ibuku memang terjadi. Ketika aku sedang membayar, tiba-tiba saja muncul orang sangat aneh yang berbuat jahat. Mungkin agak salah jika dibilang orang aneh, karena dia adalah monster dengan muka kodok dan berbadan gempal.
“Aku adalah Terror Toad! Sekarang serahkan semua uang di kasir!!” katanya. Suaranya sama jeleknya. Aku baru kali ini melihat ada penjahat yang menyebutkan namanya dulu sebelum melakukan tindak kejahatan.
Ternyata Terror Toad punya anak buah berupa orang-orang yang sepertinya memakai topeng katak dan membawa pistol. Mereka menyandera semua pengunjung sementara si bos menunggu kantongnya yang dibawanya dipenuhi uang.
Banyak orang yang mengatakan hawa keberadaanku tipis. Mereka kadang tidak sadar jika aku berada di dekatnya. Kini, kemampuan itu sangat berguna. Aku bisa menyelinap keluar dari minimarket untuk mencari bantuan.
Tapi aku tak perlu mencari jauh, karena tiba-tiba muncullah beberapa orang aneh lagi. Kalau yang tadi aneh karena dia monster, kali ini aneh karena mereka semua memakai baju terusan warna-warni sambil memakai helm yang matching. Mereka semua datang memakai motor, yang lagi-lagi memiliki warna sama dengan baju yang dikenakan. Masing-masing berwarna biru, hijau, pink dan kuning.
Mereka lalu turun dengan bersamaan, seakan-akan semua ini memang sudah dilatih sebelumnya. Si kuning mendekatiku, “Apa yang terjadi di sana?”
“Ngg...ada monster ngerampok.”
“Tenang saja. Kami berlima akan menyelamatkan semua.”
Aku merasa ada yang salah dengan kata-katanya, “Berlima? Bukannya kalian cuma berempat?”
“Oh, Ranger merah tadi ditilang polisi karena tidak menghidupkan lampu depan. Sebentar lagi dia datang.”
“Apa? Tilang? Ranger?” Aku jadi bingung karena terlalu banyak yang tidak kumengerti.
Seperti kata si kuning, beberapa saat kemudian muncul Ranger merah dengan motornya. Sepertinya dia adalah pemimpinnya karena yang lain langsung mengerumuninya untuk mencari arahan.
Mereka berdiskusi sebentar. Setelah itu mereka berbaris sejajar. Tiba-tiba saja mereka berpose sambil meneriakkan warna baju mereka sendiri.
“Ranger merah!”
“Ranger biru!”
“Ranger hijau!”
“Ranger kuning!”
“Ranger pink!”
“Kami adalah....Power Ranger!!” teriak mereka serempak sembari bergaya siap siaga. Yang lebih mengejutkan, setelah itu terjadi ledakan besar di belakang mereka, membuat jalan menjadi rusak dan berlubang.
“Dari mana ledakan itu?” tanyaku masih kaget.
Ranger hijau yang menjawab, “Tiap kami berpose, pasti akan ada ledakan agar dramatis. Semakin banyak kami, semakin besar ledakannya.”
“Kalau begitu, jangan sering-sering berpose!!”
Ledakan itu membuat si monster dan para anak buahnya keluar dari minimarket. Terror Toad melihat para Power Ranger dan memerintahkan anak buahnya untuk menyerang.
“Hancurkan mereka!!” teriaknya.
“Lawan! Jangan lupa lindungi masyarakat biasa!” balas si merah. Mereka lalu menyerang para monster. Mereka mulai bertarung dengan sengit. Aku menonton dari jauh dengan takut-takut.
Semua kata-katanya tentang melindungi masyarakat biasa hanyalah omong kosong. Mereka menghantam para monster dengan sangat keras sampai-sampai monster malang itu terlempar dan menghantam kaca toko di pinggir jalan sampai hancur.
Belum lagi ada sesuatu yang aneh saat mereka bertarung. Kapanpun salah satu dari mereka dilukai, akan ada percikan yang mirip percikan kembang api dari tubuh mereka. Ranger kuning baru saja dihajar, menimbulkan percikan api yang kemudian membakar toko asongan di sebelahnya. Aku buru-buru membantu pemiliknya memadamkan api.
“Apa-apaan sih mereka??” keluhku sambil menepuk-nepuk api dengan jaketku sendiri.
Ranger pink mendengar itu, dan dia mengira aku menunjuk para monster. “Tenang. Kalian akan selamat selama ada kami disini.” Itu kata-katanya sebelum dia dihantam dan menimbulkan percikan yang menyalakan lagi api yang tadi sudah kumatikan.
“Berhenti terkena serangan!!” Aku dengan panik mencoba memadamkan api lagi.
Sementara itu pertarungan makin berat sebelah. Power Rangers diluar dugaan sangat kuat. Walau mereka berkali-kali terkena serangan (yang hampir membakar banyak barang), mereka tetap bangun dan membalas. Kini Terror Toad terdesak sendirian.
Power Rangers entah darimana mengeluarkan senjata super besar. Ranger hijau dan pink memegang sebelah kanan, biru dan kuning di sebelah kiri, sementara Ranger merah memegang bagian tengah. Dia juga yang mengatakan, “Tembak!!”
Terror Toad terkena sinar warna-warni yang mematikan. Dalam sekejap dia meledak, menghancurkan bangunan di belakangnya.
“Kenapa kalian tidak pakai senjata itu dari tadi?” tanyaku. Tapi mereka tidak menjawab. Terror Toad ternyata belum mati. Dia emmang hangus sedikit, tapi sepertinya baik-baik saja. Ya ampun, senjata itu benar-benar tidak berguna.
Monster itu sepertinya kelihatan lebih marah daripada sebelumnya. Dia berteriak nyaring, dan tiba-tiba saja badannya membesar. Kini dia lebih tinggi dari bangunan tiga lantai di sekitarnya.
Walaupun aku takut dan rasanya sangat tidak bersyukur, aku tak bisa menahan diri untuk berkomentar, “Kau bisa menjadi besar? Kenapa tidak dari tadi saja?”
Ranger merah menekan sesuatu di tangannya. Ranger lain segera mengikuti. Tak lama kemudian, di angkasa muncul lima kendaraan terbang yang kemudian bergabung menjadi robot besar. Power Rangers segera masuk ke dalam.
“Kalian punya robot? Kenapa tidak dari ta....ah sudahlah.”
Pertarungan antar raksasa itu pun dimulai. Tiap hantaman hampir pasti menghancurkan satu bangunan di sekitarnya. Robot besar Power Rangers menembakkan semacam sinar laser yang meleset. Minimarket yang tadi kudatangi hancur akibat tembakan meleset itu. Aku lari kesana kemari untuk melindungi diri dari runtuhan bangunan disana sini.
Pada akhirnya robot Power Rangers berhasil menebas Terror Toad menjadi serpihan debu. Mereka pun turun dari robot mereka. Ranger merah mendekatiku yang sedang bersembunyi di balik tiang tanda jalan.
“Tenang. Kota sudah aman,” katanya dengan nada menenangkan.
Mereka lalu naik motor masing-masing dan pergi, meninggalkan kota dalam keadaan yang lebih rusak dibanding sebelum mereka datang.


Epilog
Aku sedang menonton TV ketika tiba-tiba aku melihat sesuatu yang traumatis di berita. Pembawa berita mengumumkan dengan gembira kalau sedang ada pertemuan para Rangers di kotaku.
“Lihatlah mereka semua, para pahlawan yang biasanya bekerja tanpa terlihat,” katanya.
Ternyata Power Rangers bukan hanya lima. Mereka sangat banyak. Walau warnanya tidak banyak berbeda, tapi mereka memakai helm dan corak baju yang berbeda. Kira-kira ada 40 Ranger di sana.
Lalu mereka mulai berpose satu-satu.
Aku tiba-tiba teringat kata-kata Ranger hijau. “Semakin banyak kami, semakin besar ledakannya.”
Jika lima saja sudah menghasilkan ledakan yang cukup besar, kalau 40....
Mereka berpose serentak. Dan konon ledakan yang dihasilkan sama dengan ledakan yang terjadi pada Hiroshima dan Nagasaki.

Top 10 Pemakan Buah Setan

Oke, jika selama ini aku selalu membuat top 10 Pokemon, kali ini aku membuat daftar dari salah satu komik favoritku, One Piece. Tentu saja ini berarti tidak memasukkan dua karakter One Piece yang paling kusukai, Sanji dan Zorro. Aku juga tidak memasukkan Mihawk, yang belum jelas apakah memakai buah iblis atau tidak walau banyak yang mengatakan gosip kalau dia memakainya. Aku membuat daftar ini dengan mempertimbangkan kekuatan dan sifat karakternya. Tentu saja ini pendapat pribadi dan bisa saja kau tidak setuju. Jadi inilah daftarnya :

10. Boa Hancock

Satu-satunya Shicibukai wanita. Dia memimpin bajak laut Kuja ditemani dua adiknya. Kemampuan buah iblis yang dimakannya adalah mengubah orang lain menjadi batu. Tapi tak semudah itu, karena kemampuan ini memiliki syarat. Hancock harus membuat lawannya menyukai dirinnya dulu, atau minimal memiliki pikiran kotor. Ini biasanya tidak terlalu sulit karena Hancock dianggap sebagai wanita tercantik di dunia One Piece. Tentu saja ini tidak berpengaruh pada Luffy yang terlalu polos. Itu membuat Hancock sangat mencintai Luffy.

Sifat Hancock sangatlah egois dan menganggap dirinya sendiri paling cantik. Dia tidak mempedulikan orang lain dan kadang menganggap rendah mereka. Masa lalunya sebagai budak membuat dia sulit mempercayai laki-laki. Walaupun begitu, dia menaruh hormat pada beberapa orang, seperti Rayleigh dan Mihawk. Dia juga sedikit lunak kepada Law dan Jinbei yang membantu Luffy dalam perang. Sifat tidak terlalu bagus, tapi punya kemampuan yang sangat hebat (dia juga memiliki haki), maka Hancocok cocok untuk mengawali list ini.

9. Kaku

Kaku adalah karakter unik di One Piece. Walaupun sebenarnya dia berperan sebagai orang jahat, banyak fans One Piece yang menyukainya. Mungkin ini dikarenakan sifatnya yang sangat ramah saat sedang menyamar, dan langsung berubah cool saat membuka penyamaran. Dia juga karakter terkuat di CP9 setelah Rob Lucci. Oh ya, Kaku punya hidung yang mirip dengan Usopp.

Kekuatan buah iblis Kaku baru didapatnya ketika sudah menangkap Robin, yang membuatnya tambah lebih kuat. Walaupun begitu, kekuatan untuk berubah menjadi jerapah sering mendapat ejekan, terutama dari rivalnya, Jabura. Zorro juga sering menganggapnya main-main karena perubahannya yang konyol saat mereka bertarung.

8. Trafalgar Law

Law makin lama menjadi karakter penting di One Piece. Awalnya dia hanyalah kapten bajak laut Heart yang bertarung bersama-sama Kid dan Luffy dalam insiden di rumah lelang. Lalu tiba-tiba saja dia muncul dalam perang untuk menyelamatkan Luffy, yang dianggapnya sebagai rival di masa depan.

Setelah dua tahun, kini Law memegang peranan penting sebagai Shichibukai dengan nilai buruan 440 juta berry. Walaupun begitu, dia memiliki sifat untuk melakukan apapun agar mencapai tujuannya, yaitu memiliki One Piece. Karena itu dia bergabung dengan bajak laut Topi Jerami. Kemampuannya untuk membedah apapun yang berada dalam areanya membuatnya dijuluki sebagai 'Dokter Bedah Kematian'. Masa lalunya masih belum jelas sampai saat ini.

7. Nico Robin

Robin adalah arkeolog dari kelompok Topi Jerami. Dia jugalah yang terpintar di antara teman-temannya mengingat masa lalunya yang penuh pelarian. Robin memiliki sifat kalem. Dia sangat jarang terlibat keramaian kelompok Topi Jerami yang terkenal sangat ramai.

Kekuatan buah iblisnya adalah mampu menumbuhkan bagian tubuhnya ke segala tempat. Mungkin sekilas, kekuatannya tidak seberapa dibanding kemampuan karakter lain. Hanya saja karena dia pintar, Robin mampu menggunakannya secara maksimal. Seperti saat dia menggunakan tangan-tangan kecil untuk membuat sayap besar yang bisa membantunya terbang selama 5 detik. Di new world, Robin diperlihatkan bisa membuat klon dari badannya sendiri.

6. Marco

Aku tidak terlalu banyak menggemari pengguna buah iblis tipe zoan, tapi kemampuan Marco sangatlah keren, berubah menjadi phoenix. Api biru dari Phoenix menyembuhkan lukanya sambil bertarung. Belum lagi Marco memiliki Haki untuk melawan para angkatan laut berpangkat tinggi. Karena itulah dia menjadi komandan pertama dalam bajak laut Shirohige.

Marco sendiri memiliki sifat tenang dan tak mudah terpancing. Dia sangat melindungi teman bajak lautnya, seperti yang ditunjukkan ketika hendak menyelamatkan Ace. Dia juga tampak sangat menyayangi Shirohige. Marco menangis ketika Shirohige dan Ace akhirnya tewas dalam perang, lalu bertanggung jawab untuk mengubur mereka berdua.

5. Aokiji

Aku menyukai karakter Aokiji yang benar-benar mengejar keadilan dengan baik, bukannya dengan cara kasar seperti Akainu. Dia pernah membantu Nico Robin kabur dari Ohara karena merasa angkatan laut melakukan kesalahan saat itu. Sifat inilah yang membuatnya sempat bertarung gila-gilaan selama 10 hari dengan Akainu untuk memperbutkan posisi teratas di angkatan laut, karena dia merasa Akainu akan membawa angkatan laut menjadi diktator mengerikan. Setelah kalah, dia mengundurkan diri dari angkatan laut.

Kekuatan es-nya sangatlah mengerikan. Dia mampu membekukan lawannya dengan cepat, seperti yang dia tunjukkan ketika melawan Diamond Jozu. Hanya lengah sedikit, maka Jozu pun kalah. Dia juga pernah mengalahkan Luffy dalam duel satu lawan satu di Long Ring Island. Banyak rumor yang mengatakan bahwa dia akan bergabung dengan Luffy suatu saat.

4. Shirohige

Shirohige diklaim sebagai manusia terkuat di dunia sebelum kematiannya di perang. Kemampuannya membuat gempa benar-benar telah memporak-pandakan angkatan laut. Bahkan Akainu, yang dianggap terkuat di antara semua Admiral, tidak mampu mengalahkannya sendirian. Shirohige pernah diperlihatkan bertarung secara seimbang dengan Yonko lainnya, Shanks.. Dia juga adalah rival dari Gol D. Roger, sang raja bajak laut.

Secara sifat, Shirohige sangat menomor satukan keluarga. Dia menganggap semua anak buahnya adalah anaknya sendiri. Saat Ace ditangkap, Shirohige tak ragu-ragu untuk pergi menyelamatkannya walaupun tahu kemungkinan itu adalah jebakan. Sifatnya yang lain adalah dia terlihat periang dan tidak terlalu banyak peduli pada hal-hal kecil. Saat Ace mengatakan kalau dia sebenarnya adalah anak dari Gol D. Roger, Shirohige hanya tertawa dan tetap memperbolehkannya tinggal di kapal. Karena itulah dia juga sangat dihormati oleh para anak buahnya.

3. Monkey D. Luffy

Sebagai karakter utama, Luffy mempunyai kemampuan unik, yaitu menjadi manusia karet. Kemampuan ini terbukti sangat membantunya dalam pertarungan karena dia jadi hanya bisa disakiti lewat benda tajam atau sesuatu yang menggunakan haki. Kemampuan manusia karetnya ini juga sangat menentukan ketika melawan Enel yang menggunakan kekuatan petir, membuatnya menjadi satu-satunya orang yang kebal terhadap kekuatan Enel. Dia kini juga menguasai haki dengan sempurna.

Luffy memiliki sifat periang dan tidak takut pada apapun. Dia juga sangat percaya kepada teman-temannya, terutama Zorro dan Sanji yang sama-sama memiliki kekuatan hebat. Walaupun begitu, Luffy bisa dibilang bodoh. Dia seringkali menimbulkan masalah tidak perlu. Sifat ini juga yang membuatnya sering terlibat dengan masalah besar seperti menantang Yonko dan pemerintah dunia tanpa berpikir panjang. Sebagai bajak laut, Luffy sangat peduli pada orang lain dan akan membantu jika dia bisa membantu.

2. Magellan

Magellan adalah ketua Impel Down, penjara tempat para bajak laut terkenal dikurung. Dari segi kemampuan, dia memiliki kemampuan buah iblis yang menurutku paling mengerikan, buah racun. Jika bertarung, tubuhnya bisa diselimuti racun dan dia akan mengeluarkan racun dengan berbagai jenis. Ada yang berupa lendir, tapi dia juga bisa membuat yang berupa gas. Bahkan Magellan bisa mengeluarkan racun yang menyebar lewat sentuhan. Racunnya dikatakan sangat sulit disembuhkan. Luffy sendiri tak akan selamat jika tak ada Iva yang menyelamatkannya.

Magellan memiliki sifat yang sangat bertanggung jawab. Dia bangga akan keamanan Impel Down yang tidak pernah dibobol selama 20 tahun sejak lolosnya Shiki dari sana. Saat Luffy berhasil masuk, dia terlihat tetap tenang dan menyusun strategi dengan baik. Luffy hanya bisa lolos karena banyaknya hal yang terjadi diluar dugaan, seperti bergabungnya Iva dan Jinbei dalam pelarian. Saat Luffy berhasil kabur, Magellan mengundurkan diri dari jabatan ketua dan sekarang bertugas sebagai wakil ketua. Walaupun begitu, dia masih dianggap sebagai yang terkuat di Impel Down.

1. Portgas D. Ace

Ace adalah karakter favoritku. Kemampuannya sebagai manusia api sangatlah hebat. Dia memang berhasil tertangkap oleh Kurohige, tapi Ace memberikan perlawanan dengan sengit. Ace tidak pernah tergantung pada kekuatan buah iblisnya. Dia sudah sangat kuat bahkan sebelum mendapat kekuatan itu. Karena itulah Ace mengerti betul dasar-dasar pertarungan dan bukannya menggunakan kekuatan apinya begitu saja. Kemampuannya membuat Ace diserahkan posisi Komandan kedua di bajak laut Shirohige.

Ace sangat peduli pada Luffy, walaupun dia bukan adik kandungnya. Dia pernah mengajak Luffy untuk bergabung dengan Shirohige (tentu saja ditolak), tapi dia tenang karena merasa adiknya sudah mendapat banyak teman yang baik. Kematian Ace menjadi titik balik munculnya jaman bajak laut yang baru. Sebelum meninggal, dia berterima kasih pada semua temannya yang mau pergi untuk menyelamatkan dia dan selama ini telah mau menerima dia walaupun dia adalah anak dari raja bajak laut. Ace meninggal dalam keadaan tersenyum.

Petualangan di Zombie Apocalypse : The Book

Setelah lama mengerjakan ini, buku keduaku akhirnya terbit di nulisbuku. Buku ini berjudul 'Petualangan di Zombie Apcalypse'. Cerita ini awalnya kutulis secara rutin di blog. Kovernya bisa dilihat di bawah ini, karya dari mbak Zula yang keren.


Ceritanya tentang apa sih? Yah, yang pasti sih tentang zombie. Jadi disini karakter utama, yang mana adalah aku sendiri (ya, aku emang males bikin karakter fiksi), bersama temannya Ali mencari tempat perlindungan dari para zombie. Virus zombie tersebut menyebar dengan cepat karena penyebarannya adalah melalui lagu yang banyak orang mendengarnya.

Setelah itu mereka berdua bertemu banyak teman. Medina dan Frank yang kakak beradik, Rere dan Niko yang dokter, sampai Zico yang merupakan satpam kampus. Bersama-sama mereka menghadapi banyak masalah hanya untuk hidup normal kembali tanpa rasa takut akan dimakan mayat hidup.

Jadi apa yang membuat novel ini berbeda dengan cerita zombie lain? Aku membuat ceritanya dengan memasukkan banyak unsur komedi. Jadi jangan berharap akan menemukan kisah-kisah menyedihkan seperti yang ada di film-film zombie umumnya.

Bahkan bukan hanya komedi, semua unsur yang membuat novel ini keren ada. Action, ada. Thriller, ada. Cinta? Ada, mungkin. Dan banyak lagi.

Buku ini harganya 50 ribu. Emang kayaknya kemahalan, tapi percayalah, aku gak bisa bikin lebih murah lagi. Cara pesannya bisa dalam tiga cara :

Cara 1 :
1. Bikin akun di nulisbuku.com
2. Klik link disini. Lalu klik add chart.
3. Isi info yang diperlukan dan selesai!!

Cara 2 :
1. Kirim e-mail ke admin@nulisbuku.com dengan subjek 'pesan buku'.
2. isi emailnya adalah 'Petualangan di Zombie Apocalypse', jumlah buku yang diinginkan, dan identitas diri.

Cara 3 :
1. Kirim e-mail ke kemal_barca93@yahoo.com dengan subjek 'pesan buku'.
2. isi emailnya adalah 'Petualangan di Zombie Apocalypse', jumlah buku yang diinginkan, dan identitas diri.

Pokoknya gak bakal nyesel deh pesan buku ini karena ceritanya sangat seru!

Farandi Mengunjungi Kami (Petualangan di Zombie Apocalypse 2 Part 13)


baca part sebelumnya disini.

Dan tidur yang paling nyaman itu terganggu dengan cepat.

Indra membangunkanku dengan menggoyang-goyangkan badanku, “Hoi bangun.”

Sepertinya nyawaku masih setengah entah dimana. Untuk sesaat aku bahkan bingung dimana diriku. Suara hujan masih terdengar di luar.

“Kenapa?”

“Sepertinya aku mendengar suara mobil.”

Kata-katanya butuh satu detik untuk masuk ke otakku, tapi setelah itu aku sadar sepenuhnya karena tegang. “Maksudmu para bandit?”

“Ssstt diam. Mulai sekarang bicara dengan lebih pelan. Siapa para bandit yang kau bilang ini?”

Aku menceritakan tentang kejadian saat Tori diculik. Untunglah Zico pergi entah kemana, kalau tidak dia bisa menghajarku lagi.

“Jadi ada geng bandit lain di kota ini yang menghabisi geng bandit yang menculik kalian?”

“Ya begitulah,” kataku. “Kami tak pernah melihat para bandit ini, tapi sepertinya mereka lebih pintar daripada yang menculik kami. Oh, dan lebih kejam juga.”

Indra mengagguk, “Baru kali ini aku melihat orang yang menggunakan zombie sebagai senjata. Memang kejam, tapi pintar.”

“Kurasa tak ada perlunya memuji musuh. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika itu memang mereka, maka kemungkinan mereka sekarang sedang menyiapkan pasukan zombie untuk membunuh kita.”

“Tenang dulu.” Indra mengintip keluar. “Aku tidak melihat apa-apa. Hanya suara mobil, tapi bisa saja mereka hanya lewat. Yang kita bisa lakukan sekarang hanyalah menunggu. Tak bagus jika kita melakukan sesuatu jika tidak tahu rencana mereka. Lagipula, rumah ini bisa menjadi tempat perlindungan yang bagus.”

Aku melihat sekeliling. Rumah ini tidak bisa dibilang tempat perlindungan, tapi masih lebih bagus daripada di luar. “Oke, terserah katamu saja.”

“Untuk berjaga-jaga, sebaiknya kau tidak tidur dulu. Kita perlu beberapa orang untuk mengawasi keadaan.”

“Apa? Aku ngantuk,” keluhku. “Dimana Zico? Biar dia saja yang jaga duluan.”

“Terakhir kulihat dia pergi ke belakang rumah,” katanya sambil menunjuk arah yang dimaksud. “Pergi bilang dia situasi sekarang.”

Aku dengan malas bangun dari sofa. Setelah peregangan sebentar, aku berjalan ke bagian belakang rumah. Di situ terletak dapur dan pintu ke halaman belakang yang sepertinya dulu untuk mencuci. Tidak ada Zico.

Aku mengecek kamar Ali. Aku lupa Rere sedang menjaga Ali di kamar yang sama, dan saat kubuka ternyata Ali sedang mengecup dahi Rere. Mereka langsung terlihat malu saat melihatku.

Komentarku sebagai orang yang jarang terlibat situasi seperti itu sangatlah bagus, “Ngg..ngg...mhh...keren.”

Keren? Aku baru saja melihat adegan mesra dan yang kubilang malah ‘keren’? Kadang aku tidak mengerti dengan diriku sendiri.

“Mal, ketuk dulu dong!” kata Ali dengan muka merah. Rere juga memerah. Tapi aku yang melihatnya justru lebih malu.

“Anu, aku hanya ingin bertanya apa kalian melihat Zico,” tanyaku.

Mereka menggeleng.

“Oke, keren. Lanjutkan apapun yang sedang kalian lakukan tadi. Atau...jangan. Entahlah.”

Aku segera keluar dari kamar itu karena tidak tahan dengan suasana canggung di sana. Bisa-bisanya mereka mesra di saat seperti ini. Oh ya, aku lupa menjelaskan situasi sekarang. Tapi sudahlah, aku bisa menjelaskan nanti. Malas ke kamar mereka lagi.

Aku menuju kamar Medina, dan belajar dari pengalaman, aku mengetuk pintu (bukan karena kau merasa Medina sedang mencium Clara atau apa, tapi ini kan kamar cewek dan aku harus menghargai privasi).

“Kenapa?” Intan yang membuka pintu. Aku menceritakan apa yang didengar Indra. Dia terlihat cemas.

“Oke, aku akan berjaga-jaga dari sini. Kebetulan kamar ini menghadap ke depan,” katanya.

“Bagus. Ngomong-ngomong, apa kau melihat Zico?”

Dia mengangkat bahu, “Dia tidak masuk ke sini yang pasti.”

Aneh, dimana tuh anak. Aku baru akan pergi lagi ke depan untuk membicarakan hal ini dengan Indra ketika tiba-tiba pintu belakang menjeblak terbuka.

Awalnya kukira musuh, tapi ternyata itu Zico.

“Dari mana kau?” tanyaku sedikit kesal karena dia pergi tanpa memberitahu siapa-siapa.

Zico mengambil bungkus rokok dari kantongnya, “Ambil ini di salah satu warung.”

“Aku tidak tahu kau merokok?”

“Sempat berhenti karena Tori menyuruhku,” katanya. Dia lalu melewatiku begitu saja. Sejak bertemu dengannya, aku sudah takut kami harus membahas soal Tori lagi.

“Dengar ya Zic, aku tak peduli kau masih marah, tapi dengan adanya bandit yang berkeliaran sangat tidak bagus jika kau pergi begitu saja. Mereka bisa menangkapmu.”

“Atau lebih parah,” kata Indra tiba-tiba, masih mengintip jendela. “Mereka bisa mengikutimu kesini.”

Aku dan Zico sama-sama melihat ke luar jendela. Benar saja, ada beberapa mobil van berhenti di dekat rumah kami.

Aku melihat ke Zico, “Lihat apa yang kau lakukan?”

“Aku tak melihat apa-apa tadi,” katanya mengelak.

“Apapun itu, ini berbahaya. Pergi bangunkan yang lain. Aku dan Zico akan berjaga-jaga di sini.” Indra menyiapkan senjatanya.

Kuberi Zico pandangan kesal terakhir lalu pergi dari sana. Intan sudah keluar kamar duluan sebelum aku menggedor pintunya.

“Apa ini yang seperti kupikirkan?” tanyanya.

“Ya. Bangunkan Medina dan Clara. Berkumpul di ruang depan.”

Setelah itu aku pergi ke kamar Ali. Aku bahkan tidak mempertimbangkan untuk mengetuk pintu lagi walaupun sebelumnya tejadi hal canggung seperti itu. Situasi sekarang sangat mendesak.

“Ali, Rere, kumpul di depan! Kita dalam masalah!” kataku membuka pintu. Untunglah mereka hanya sedang ngobrol.

“Ada apa?” tanya Ali kaget.

“Kujelaskan di depan. Ayo. Kau bisa jalan?”

“Sedikit. Tadi aku berlatih sebentar dengan Rere.”

“Bagus, cepatlah kalau begitu.”

Aku kembali ke Zico dan Indra untuk menanyakan situasi. “Bagaimana?”

“Belum ada gerakan apa-apa...” bisik Indra. Medina dan yang lain akhirnya berkumpul bersama kami. Aku dengan suara pelan menjelaskan keadaan yang kita hadapi sekarang.

“Bagaimana jika mereka membawa zombie-zombie lagi untuk mengepung kita?” Medina menanyakan sesuatu yang paling kutakutkan.

Indra yang menjawab. “Kita bisa melewati ini jika kita tenang. Kalian semua kan sudah berpengalaman melawan zombie. Jika mendesak, kita bisa gunakan ini untuk kabur.” Dia mengeluarkan granat.

“Kau yakin itu ide bagus?” Aku pernah melempar granat sekali dan aku tidak suka dengan peledak itu.

“Ya, kita gunakan waktu sesaat dimana mereka kebingungan. Tapi ini rencana darurat. Kalau memang keadaan mendukung, kita bisa saja kabur dari pintu belakang. Yang harus kita lakukan sekarang adalah melawan zombie yang mereka siapkan. Kita susun rencana setelah itu.”

Menyusun rencana sambil bertarung bukanlah gayaku, tapi Indra adalah tentara dan dia lebih berpengalaman daripadaku. Aku berharap banyak padanya. Sekarang aku harus menyiapkan diri melawan manusia-manusia mati sebanyak mungkin.

Tapi satu suara membuatku tersadar kalau kami tak akan melawan manusia mati.

Guk!!

Kami semua saling berpandangan dengan ngeri.

“Apa tadi suara anjing?” tanya Ali.

Medina terlihat pucat. “Apa....masa sih...”

“Anjing zombie,” kataku menyuarakan ketakutannya. “Ya ampun...”

Ekspresi Indra kini berubah. Dia jelas belum pernah berperang dengan anjing sebelumnya. “Jadi karena itu mereka membutuhkan waktu untuk menyerang kita. Mereka membuat pasukan anjing zombie.”

Kami pernah melawan hewan yang berubah menjadi zombie. Hewan itu adalah kucing, dan itu hampir membuat Zico menjadi zombie. Entah bagaimana jika harus menghadapi anjing yang lebih ganas.

“Yah, tapi paling tidak mereka harus mendobrak masuk kesini sebelum bisa memasukkan anjing. Ya kan?” kata Ali.

Sesaat setelah itu, kaca jendela tiba-tiba pecah. Bandit-bandit sialan itu melempar batu besar ke jendela kami sehingga menimbulkan lubang cukup besar yang bisa dimasuki anjing.

“Sialan. Semuanya cepat masuk ke kamar!!” teriak Indra.

Kami tak sempat bergerak terlalu jauh. Seekor anjing dilempar masuk ke dalam rumah kami melalui jendela diikuti dua ekor lainnya. Mereka awalnya tak bergerak, tapi beberapa saat kemudian mereka bangun lagi dengan mata merah. Air liur menetes-netes dari taring mereka.

Anjing-anjing itu melihat kami dan mengejar dengan sangat cepat. Kami tidak berhasil mencapai kamar dan terpaksa pergi berpencar untuk menghindari serangan itu.

Indra berhasil memukul salah satu dari mereka dengan senjata besar yang dipegangnya, tapi dia tak membunuhnya. Sementara itu, aku dan Zico terpaksa kabur ke dapur karena seekor anjing memilih mengejar kami.

Anjing itu melompat ke arahku. Aku melompat ke samping dan dia menabrak dinding dapur. Zico mencoba menyerangnya, tapi reaksi anjing itu sangat cepat. Dia sepertinya merasa kesakitan dan langsung melompat ke Zico.

Zico tak bisa menghindar. Tangannya tergigit dengan telak.

“AAAKHHH!!” teriak Zico. Anjing itu tidak melepaskan gigitannya. Dia justru makin menanamkan giginya ke lengan Zico.

Bagusnya, itu membuatnya tidak bergerak kemana-mana. Aku mengambil pisau dapur yang terletak di dekat situ dan langsung menghujamnya ke kepala si anjing.

Gigitan itu akhirnya terlepas. Zico jatuh ke bawah menahan sakit, darah bercucuran dengan keras.

“Tunggu disini! Aku akan memanggil Rere!” kataku padanya. Aku keluar dapur untuk melihat keadaan.

Satu anjing sudah tergeletak mati, sementara satu lagi sedang mencoba menyerang Medina dan Clara yang kini bersembunyi di dalam lemari.

“Kemal, tolong!!” teriak Medina dari dalam.

Aku mencoba mengalihkan perhatian anjing itu, “Hei!! Anjing sialan, kesini!!”

Berhasil. Atau harus kubilang, sialnya berhasil. Anjing itu kini berbalik mengejarku. Aku memegang erat pisauku dengan takut. Aku tahu aku tak akan bisa menusuk anjing itu dengan tepat jika dia berlari ke arahku dengan kecepatan seperti itu.

Untungnya aku tak perlu menghadapinya secara langsung. Indra keluar dari salah satu kamar dan berhasil menembak anjing itu dengan akurat. Tiga peluru di tubuh cukup membuat hewan itu tak bergerak lagi.

“Bagaimana dengan anjing yang lain?” tanya Indra.

“Sudah mati semua. Dimana Rere? Zico tergigit dan perlu bantuannya!”

Indra terkejut. Dia memanggil Rere dari kamar tempat dia keluar tadi. Ali dan Intan juga ada di sana.
Aku memberitahu kondisi Zico pada Rere. Dia langsung berlari ke dapur untuk coba melakukan apa yang dia bisa.

“Yang lain tidak apa-apa?” tanyaku pada Indra.

“Nyaris, tapi kurasa semua selamat. Mana Clara dan teman cewekmu itu?”

Aku menunjuk ke arah lemari tempat mereka bersembunyi. Sepertinya mereka masih belum berani keluar.

“Mungkin lebih baik mereka disana dulu sampai kita bisa menyusun rencana,” ujar Indra. “Kita berharap saja mereka tidak punya anjing zombie lagi.”

“Mereka punya.”

Aku dan Indra dikagetkan oleh seseorang yang tiba-tiba masuk melalui jendela. Itu Farandi.

Indra langsung mengangkat senjatanya, “Siapa kau? Apa yang kau mau?”

“Tunggu,” kataku menahannya. “Aku kenal dia. Apa kau bersama mereka sekarang?”

“Aku ingin memperingatkan kalian,” katanya tenang. Dia mengeluarkan pistolnya. Itu membuat Indra makin siaga.

“Kalau kau melukaiku, banyak lagi anjing yang akan dilepaskan kesini. Kalian tidak akan selamat.”
Indra kini ragu. “Kutanya sekali lagi, apa yang kau mau?”

“Bosku ingin kalian menyerah dan bergabung dengan kami. Mereka membutuhkan orang untuk menyerang kelompok lain dan kalian sepertinya cocok.”

“Bos? Kau benar-benar bergabung dengan mereka ya?” tanyaku sinis. “Padahal mereka sudah membunuh semua temanmu.”

“Aku tidak punya teman. Dan ya, aku bergabung dengan mereka untuk bertahan hidup. Mereka sudah menguasai kota ini tahu. Di masa seperti ini, hanya beberapa orang yang bisa terus hidup dan kami menawari kalian kesempatan itu.”

“Lalu apa yang akan kalian lakukan jika kami bergabung?” Indra masih siaga dengan pistolnya.

“Kalian harus membantu kami merebut kota lain dari para bandit. Kita perlu sebanyak mungkin apapun yang bisa membantu kita selamat. Kita tak bisa berbagi dengan orang lain,” jawab Farandi.

“Kau mau kami membantu kalian membunuh banyak orang? Tidak, terima kasih,” kata Indra. Farandi terlihat marah karena dilecehkan seperti itu.

Aku tak bisa seyakin Indra. Sekarang kami berada dalam situasi sangat terpojok. Kata-kata menantang seperti yang dia lakukan mungkin tidak terlalu membantu sekarang.

“Kemal, keadaan Zico gawat...” Rere datang dari dapur. Dia berhenti ketika melihat Farandi. “Lho, kenapa kau ada disini?”

“Zico kenapa?” Aku menyelanya.

“Lukanya terlalu dalam. Perlu dijahit,” kata Rere.

“Sepertinya kalian dalam masalah. Pertimbangkan lagi soal tawaran itu,” Farandi berkata lagi. “Dan Rere, aku ingin bertanya sesuatu. Apa yang sebenarnya terjadi dengan kak Niko?”

Kami berdua mematung. “A...apa maksudmu?”

“Aku ingin tahu bagaimana dia meninggal.” Farandi mengangkat pistolnya ke arah kami. “Dan jangan berbohong padaku. Aku merasa kalian menyembunyikan sesuatu saat aku bertanya soal ini di atap.”

“Turunkan senjatamu!!” bentak Indra.

“Kau yang turunkan senjata! Tembak aku dan bersiaplah menghadapi banyak anjing zombie!” balasnya.

Aku saat itu bisa melihat keadaan Farandi yang sebenarnya. Badannya gemetar dan penuh keringat. Dia berlagak berani, tapi aku tahu dia lelah dan takut dengan semua ini. Dia melakukan ini demi mengetahui kebenaran tentang kakaknya Aku tak tega berbohong lagi.

“Akan kukatakan yang sejujurnya,” kataku. “Aku membunuh kakakmu.”

Farandi sangat terkejut. Dia berkata terbata-bata,”Kau...kenapa?”

“Karena dia mencoba membunuh kami juga. Banyak yang terjadi, tapi dia jadi dendam terhadap kami. Jika aku tak membunuhnya, dialah yang akan membunuhku.”

Farandi terdiam.

“Dengar, aku menyesal semua itu terjadi. Tolong maafkan aku.”

Farandi melihatku. Air mata menggenang di matanya. Dia mengarahkan pistolnya ke arahku sambil gemetar.

“Jatuhkan pistol itu!” Ancam Indra lagi. Kali ini Farandi tidak menjawab. Dia terus melihatku dengan marah.
Aku melihat Medina keluar dari lemari dengan pelan. Farandi tidak menyadarinya. Hatiku berdegup keras. Tapi inilah kesempatan terbaikku. Aku harus tetap mengalihkan perhatiannya.

“Far, kau harus tenang..” kataku berpura-pura membujuk.

“Tenang??” Suaranya bergetar dalam amarah. “Bagaimana mungkin aku tenang?”

Medina mengambil asbak di meja. Farandi belum sadar.

“Tak ada untungnya kau membunuhku,” kataku. “Mungkin aku memang salah saat itu, tapi aku melakukannya untuk bertahan hidup.”

Farandi kini ragu. Dia sepertinya memikirkan kata-kataku. Kesempatan. Medina mendekat dari belakang.
Kaki Medina secara tak sengaja menghantam meja. Suara itu membuat Farandi kaget dan secara refleks menembak ke belakangnya.

Medina tak bergerak. Perutnya mengeluarkan darah. Dia sempat melihatku sebelum akhirnya ambruk ke lantai.


Ketakutan menjalar di jantungku melihatnya terbaring di lantai.



Bersambung....ke part 14.