Kemal si Blogger Iseng

show them all you're not the ordinary type

Kami Adalah PikaSquad

Aku dan Ali membuat video perkenalan untuk channel PikaSquad di youtube. Jika kalian membaca post ini, jangan lupa cek channel itu dan kalau mungkin klik berlangganan agar PikaSquad bisa berkembang. Semoga harimu menyenangkan!!


Terima Kasih Tito!!


Kabar duka menimpa dunia sepakbola ketika Tito Villanova dikabarkan meninggal oleh penyakit tumor yang sudah lama diidapnya. Sebagai penggemar Barcelona, aku merasa sangat kehilangan.

Villanova yang melatih Barcelona menggantikan Guardiola adalah pelatih yang hebat. Dia membawa Barcelona juara La Liga walaupun di akhir musim sempat absen menemani Barcelona untuk operasi dan membawa Barcelona meraih 100 point di musim itu. Villanova akhirnya memutuskan mundur dari Barcelona karena penyakitnya ini.

Villanova mungkin bukanlah pelatih terhebat Barcelona. Tapi dia adalah contoh perjuangan tidak kenal lelah seorang manusia melawan penyakit yang dideritanya. Belum lagi, Villanova adalah sosok yang rendah hati dan tidak pernah memancing kontroversi. Walaupun hanya setahun melatih, Villanova akan selalu ada di ingatan para fans Barcelona.

Terima kasih dan selamat tinggal Tito Villanova.

Top 10 Karakter di Dragon Ball

Bagi kalian yang masa kecilnya berada di tahun 90-an, maka pasti tahu Dragon Ball. Malah kurasa semua orang tahu Dragon Ball. Aku ingat ketika kecil aku akan bangun pagi di hari minggu untuk menonton Songoku dan kawan-kawan menyelamatkan dunia. Komik Dragon Ball bisa dibilang adalah salah satu favortiku sepanjang masa. Jadi, untuk bernostalgia, aku akan memberi top 10 karakter favoritku di Dragon Ball series :

10. Master Roshi


Kakek ini sempat menjadi orang yang paling kuat. Dia adalah guru pertama Goku dan Kuririn dan sempat juga menjuarai turnamen dengan nama Jackie. Sampai ketika melawan Pikkoro pertama, Master Roshi masih sering terlibat pertarungan. Dia sempat meninggal ketika melawan Pikkoro, tapi dihidupkan lagi dengan Dragon Ball. Dia tinggal di pulau yang sangat terpencil dan untuk pergi dia selalu menunggangi penyu besar (namanya lupa). Sifatnya yang mesum dan ceria itu membuatku menyukainya. Belum lagi dialah yang pertama kali menciptakan jurus yang sangat kita kenal, kamehameha.

9. Kuririn


Kuririn adalah teman terbaik Goku. Dia bersama-sama Goku berguru pada Master Roshi ketika kecil. Kuririn, walaupun sering mati, pintar dan menjadi salah satu karakter utama yang melawan Bezita pertama kali dan melawan Freeza dengan gigih di planet Namek. Ketika dia dibunuh Freeza, Goku menjadi sangat marah dan berubah menjadi super saiya untuk pertama kalinya. Kuririn juga berhati baik. Dia menolong No. 18 dan berakhir dengan menikah dengannya. Walaupun banyak joke yang mengatakan kalau kuririn selalu mati, dia sebenarnya merupakan orang terkuat di bumi dan sebanding dengan Ten Shin Han.

8. Bezit


Bezit atau Vegeto di nama versi US adalah gabungan dari Songoku dan Bezita ketika melawan Bhu dengan memakai anting dari Kaio Shin. Karakter ini hanya muncul sebentar, tapi salah satu karakter favoritku. Bezit sangat kuat, sampai-sampai Bhu dilawannya hanya dengan menggunakan kaki. Bahkan ketika Bezit diubah menjadi permen, dia tetap bisa membuat Bhu kerepotan. Sudah jelas Bezit merupakan salah satu karakter terkuat di Dragon Ball series.

7. Old Kaio Shin


Old Kaio Shin disini maksudku adalah kakek-kakek yang merupakan mantan Kaio Shin. Awalnya terlihat meragukan, dia ternyata berhasil menarik kekuatan tersembunyi dari Gohan sehingga dia bisa mengimbangi Bhu bahkan tanpa berubah menjadi super saiya. Old Kaio Shin merupakan karakter yang unik karena walaupun dia sedikit mesum dan terlihat konyol, sebenarnya dia punya banyak bakat. Itu disebabkan karena dulu ketika muda dia secara tak sengaja bergabung dengan seorang penyihir tua. Dia juga memberi nyawanya kepada Goku agar Goku bisa membantu Gohan melawan Bhu.

6. Android 18


Android 18 atau No. 18 adalah android berbentuk manusia perempuan yang dibuat oleh Dokter Gero dari Redi Ribbon. Awalnya No. 18 berniat membunuh Songoku karena itulah misi yang diberikan padanya. Dia sangat kuat sampai-sampai Bezita yang sudah menjadi super saiya bisa dikalahkannya. Tapi sebenarnya dia tak sejahat yang terlihat. Kuririn jatuh cinta padanya dan meminta Dragon Ball mengeluarkan bom dari tubuh No. 18. Sejak saat itu, No. 18 juga jatuh cinta pada Kuririn. Mereka akhirnya menikah dan memiliki satu anak. No. 18 juga sempat mengikuti kejuaraan bela diri dan mengalah pada Mister Satan dengan syarat mendapat hadiah yang lebih banyak.

5. Majin Bhu


Majin Bhu memiliki sifat kekana-kanakan. Dia awalnya hanya ingin bermain-main, tapi Babidy mengancam akan mengembalikannya dalam kurungan jika tak mau menuruti perintahnya. Majin Bhu sangatlah kuat. Bezita pernah mencoba melawan Bhu yang berakhir dengan serangan bunuh diri. Majin Bhu lalu membunuh Babidy setelah diprovokasi oleh Goku. Hanya saja, dia masih suka membunuh dan menghancurkan kota, walaupun dia melakukannya untuk bersenang-senang. Mister Satan akhirnya mampu meyakinkan Bhu untuk berbuat baik dan sejak itu mereka berteman. Di akhir cerita, dia membantu Goku dan Bezita dalam melawan Bhu versi kecil.

4. Bezita


Bezita adalah contoh sempurnya antagonis utama yang berakhir menjadi protagonis utama. Awalnya dia datang ke bumi sebagai pangeran saiya yang ingin membunuh semuanya. Setelah dikalahkan Freeza di planet Namek, dia tinggal bersama Burma dan mempunyai anak bernama Trunks. Bezita selalu diperlihatkan memiliki harga diri yang tinggi. Walaupun sering dikalahkan, dia berkali-kali menolak bantuan dan selalu mengandalkan dirinya sendiri dalam pertarungan. Pada akhir cerita Dragon Ball, dialah yang memiliki ide agar Goku memakai bola semangat untuk mengalahkan Bhu. Bezita pada akhirnya hidup damai di bumi bersama Burma dan Trunks.

3. Gotenks


Gotenks adalah karakter gabungan Goten dengan Trunks. Agak berbeda dengan Bezit, Gotenks tercipta dari hasil fusion dan hanya bisa bergabung selama 30 menit. Gotenks bisa berubah menjadi super saiya 3 dengan mudah, padahal Goku sendiri memerlukan waktu bertahun-tahun. Walaupun kuat, Gotenks memiliki sifat yang agak sombong. Hal itu membuat Pikkoro selalu mengingatkan mereka agar tak berbuat ceroboh. Gotenks berhasil menandingi Bhu dan hampir saja mengalahkannya jika tidak dibatasi waktu. Gotenks akhirnya dihisap oleh Bhu karena kecerobohan mereka sendiri.

2. Songohan


Dinamakan berdasarkan kakek Goku, Songohan atau Gohan tumbuh menjadi pendekar yang kuat. Tapi berbeda dari kebanyakan orang yang memiliki darah saiya, Gohan bercita-cita menjadi ilmuwan. Gohan seperti memiliki bakat alami untuk menjadi kuat. Jika dia marah, bahkan kekuatannya bisa melebihi Goku atau Bezita. Dialah yang mengalahkan Cell dan sempat hampir mengalahkan Bhu bahkan tanpa berubah menjadi super saiya. Gohan menikah dengan Videl dan mempunyai anak bernama Pan. Sepertinya di akhir dia diperlihatkan berhasil menjadi ilmuwan.

1. Songoku


Tentu saja karakter favoritku di Dragon Ball series adalah Songoku yang merupakan karakter utama. Songoku adalah manusia terkuat di alam semesta, sedikit di atas Bezita. Tapi walaupun begitu, dia tetap ramah dan humoris. Goku juga sangat polos. Dia menikah dengan Chicihi karena janjinya ketika kecil, padahal saat itu dia mengira istri adalah nama makanan. Goku berhasil membuat Pikkoro dan Bezita menjadi baik karena dia selalu melawan mereka tanpa niat membunuh. Goku menjadi kuat karena dia sangat senang berlatih. Dia juga senang jika bertemu dengan lawan kuat karena itu membuatnya tambah kuat. Tak perlu banyak penjelasan lagi, Goku adalah karakter favoritku dan mungkin karakter favorit hampir semua orang yang menyukai Dragon Ball. 

Malaikat Maut yang Ceroboh


Para malaikat maut disuruh berkumpul di kantor bos untuk pembagian tugas hari ini. Aku agak malas pergi ke sana karena aku tahu aku akan dimarahi. Kemarin aku salah alamat dan menunggui seharian penuh kakek-kakek yang ternyata tidak mati, sementara kakek yang seharusnya kujemput jiwanya kini sudah berkeliaran entah di mana. Aku yakin daerah kakek itu sebentar lagi akan dipenuhi penampakan-penampakan aneh. Dan itu semua salahku.
“Hai,” sapa Boris, temanku sesama malaikat maut yang juga tetanggaku.
“Hai Boris,” jawabku dengan malas.
“Hari yang melelahkan ya kemarin. Aku sudah dengar ceritanya.”
“Tidak melelahkan,” kataku sambil mencoba membersihkan noda dari jubah hitamku. “Aku hanya duduk di sampingnya selama seharian sampai aku sadar kalau ternyata aku mengintai orang yang salah.”
Boris tertawa, “Sudahlah, semua orang punya masalah saat kerja. Aku juga sempat mengalami masalah kemarin.”
“Oh ya?”
“Ya. Orang yang jiwanya kuambil seharusnya mati karena keracunan makanan. Tapi ternyata dia masih hidup hingga tiga jam setelah pingsan dan bisa saja selamat. Jadi aku mengambil kesempatan dan membunuhnya sendiri.”
“Kau membunuh klientmu??” tanyaku kaget.
“Hei, aku harus mengambil jiwanya, kalau tidak aku bisa tidak dibayar. Kau tahu kan cicilan rumahku masih lama.”
“Dasar malaikat maut yang kejam.” Aku tak sempat mengomentari lebih lanjut lagi karena bos sudah datang untuk membagi-bagikan tugas kami.
Saat giliranku, kulihat ekspresi mukanya sudah mengerut kesal. Agak aneh mengingat dia bermuka tengkorak.
“Jangan salah lagi kali ini. Perhatikan semua datanya baik-baik,” katanya sambil menyerahkan sebuah dokumen padaku.
Klientku kali ini adalah anak muda berumur 23 tahun yang kuliah di Bandung. Mukanya sudah kuingat baik-baik. Alamatnya ada juga sudah kuhapal. Tak mungkin aku salah lagi. Setelah itu, kuserahkan kembali dokumen itu dan siap bekerja.
Aku datang sekitar 30 menit sebelum pemuda itu mati. Karena aku malaikat maut, aku menembus dinding begitu saja. Kulihat klientku sedang bermain game dengan santainya. Dia tidak tahu akan mati.
“Siapa kau?” tanyanya bingung.
Aku diam saja. Kulihat ke sekelilingku, tapi tak ada orang.
“Hei, aku bertanya padamu. Siapa kau? Dan bagaimana kau bisa masuk?”
Aku kaget, “Kau bisa melihatku?”
“Tentu saja. Memangnya kenapa? Dasar aneh.”
“Tapi, tapi aku ini malaikat maut,” kataku. “Seharusnya kau tak bisa melihatku.”
Dia tampak berpikir sebentar. “Oh, aku dan saudaraku memang sudah bisa melihat hantu sejak kecil.”
“Kau bisa melihat hantu? Ya ampun, pasti menyeramkan ya,” kataku prihatin.
“Sudah biasa kok.” Dia lalu melanjutkan main game. Sekitar 30 detik kemudian, dia melihatku lagi dengan ekspresi takut, “Malaikat maut? Berarti kau....aku....”
Anak ini ternyata lemot juga. “Ya begitulah. Karena kau bisa melihatku, kubilang saja ya. Kau akan mati sebentar lagi.”
“Tidak...” Mukanya kini berubah pucat. “Tapi...aku masih muda dan sehat....apa kau yakin tak salah orang?”
“Aku mengingat mukamu,” kataku sedikit tersinggung.
“Tapi......kenapa? Kenapa aku mati?”
Aku mau menjawab, tapi teringat kalau aku tak melihatnya. Lagi-lagi aku ceroboh dan tak melihat semua detail. Kalau kupikir-pikir lagi, aku bahkan tak melihat namanya. Tapi aku tak boleh memperlihatkan keraguan.
“Kau lihat saja nanti,” kataku berlagak keren.
Dia tertunduk lesu. Aku jadi sedikit kasihan, tapi mau bagaimana lagi, semua orang harus mati.
Tiba-tiba pintu terbuka. Masuklah seseorang yang......sangat mirip dengan klientku. Dia membawa bungkusan berisi minuman ringan.
“Eh, siapa nih tamu kita? Jubah hitamnya keren,” katanya.
“Dia malaikat maut,” kata orang yang tadi kuanggap klient.
“Hah? Maksudmu...”
“Ya, aku akan mati.” Dia mulai terisak. Sedangkan si-pembawa-bungkusan menunjukkan muka kaget setengah mati.
“Tunggu tunggu,” selaku. “Kalian kembar?”
“Ya begitulah.”
“Memangnya kenapa?”
Mereka bicara bergantian, membuatku tambah bingung. “Ngg, siapa nama kalian?”
“Aku Andi,” jawab di pembawa bungkusan.
“Aku Randi,” kata salah satunya.
Aku coba mengingat-ingat nama klientku. Tapi aku memang tak melihatnya. Aku tak menyangka akan berhadapan dengan anak kembar.
“Ngg, kalau boleh jujur...aku tidak tahu siapa di antara kalian yang akan mati...”
Reaksi mereka berdua sangat berbeda. Randi, yang tadinya mengira dia sudah akan mati, kini berubah agak lega. Sedangkan Andi makin kaget saja.
“Tunggu tunggu, aku kan baru datang, kenapa sekarang aku terancam juga?” protes Andi.
“Jangan egois begitu,” kata Randi. “Kita semua bisa mati kan?”
“Tapi...” Andi melihatku dengan kesal. “Bagaimana ini? Tanggung jawab dong.”
“Maaf, aku benar-benar lupa,” kataku malu-malu.
“Malaikat maut macam apa kau? Paling tidak, beritahu pada kami bagaimana cara matinya!”
“Ngg, aku juga lupa soal itu.”
“Kau hanya punya satu pekerjaan, dan kau mengacaukannya,” kata Andi ikut-ikutan.
Randi menampakkan ekspresi jahat, “Bagaimana kalau kami yang membunuhmu? Berarti tak akan ada yang mati di antara kami kan?”
“Hei hei, tenang dulu.” Aku jadi takut sendiri melihatnya. “Kalian tak bisa membunuhku, aku kan malaikat maut. Lagipula kalian akan tetap mati bagaimanapun juga.”
Randi menarik-narik rambutnya, “Bisakah paling tidak kau pastikan siapa yang akan mati di antara kami? Ini membuatku gila.”
“Oke, oke. Aku akan mencoba menelpon kantor pusat. Tunggu di sini ya.” Aku mengambil handphone dan pergi ke luar untuk menghubungi bos.
“Ada apa?” kata suara serak bos di seberang.
“Ngg, anu Bos, ini Kemal. Bisa beritahu siapa nama klient saya dan bagaimana dia mati?”
Hening sejenak. “Aku sudah tahu kau pasti akan mengacaukan semuanya.”
“Maaf Bos,” kataku pelan.
Terdengar suara kertas berserakan. “Nama klientmu adalah Andi. Dia akan mati karena kecelakaan mobil. Ingat, Andi, kecelakaan mobil.”
“Andi dan kecelakaan mobil. Oke.” Kututup telponnya dan kembali ke dalam rumah. Kulihat Andi (atau Randi) sedang duduk sambil minum. Dia terlihat sangat lesu.
“Mana yang satu orang lagi?” tanyaku.
“Kenapa? Kau sudah mengetahui siapa yang mati?” Dia melihatku dengan takut-takut.
“Ya, begitulah.”
“Siapa?”
“Nggg...” Aku merasa kalau kuberitahu, yang akan mati pasti berusaha kabur dan itu akan menyusahkanku menangkap jiwanya, jadi aku memutuskan untuk berbohong. “Yang akan mati adalah Randi.”
Dia terkejut dan tak berkata apa-apa. Jadi aku bertanya lagi.
“Ngg kalau boleh tahu, yang mana yang namanya Randi di antara kalian?”
“Randi...Randi sedang pergi keluar! Dia mau mencari udara segar!” katanya dengan sedikit terburu-buru.
Kami berdua lalu keluar untuk mencari Randi. Dia terlihat sedang bersantai-santai di pinggir jalan sambil mendengarkan lagu. Dari kejauhan, terlihat sebuah mobil yang berjalan tidak terkendali.
Tunggu, ini salah. Yang mati seharusnya Andi, bukan Randi. Apa aku salah mendengar? Tidak, aku yakin itu Andi. Randi dalam bahaya besar.
Aku berlari ke arahnya, lalu mendorongnya di saat terakhir sebelum mobil itu melewatinya dan menabrak ke belakang kami. Randi bernafas berat. Mukanya terlihat sangat shock.
“Terima kasih malaikat maut, kau menyelamatkan nyawaku...” katanya.
Rasanya sangat aneh dibilang seperti itu. Aku berdiri dan melihat kerusakan yang ditimbulkan mobil itu. Si supir keluar dengan terhuyung-huyung. Sepertinya dia mabuk. Orang-orang keluar untuk melihat keadaan. Mereka mengerumuni sesuatu.
Aku dan Randi mendesak ke depan karena penasaran dengan apa yang mereka lihat. Ternyata Andi tertabrak hingga tewas. Ternyata begini cara dia tewas.
“Randi!!!”
Eh apa? Randi yang kuselamatkan tadi jatuh berlutut dan menangis sambil memanggil-manggil nama Randi.
“Anu, kenapa kau memanggilnya Randi?” tanyaku.
“Karena dia memang Randi!!” bentaknya.
“Tapi...tapi...tadi dia bilang kalau kau...”
Roh Randi keluar dari tubuhnya. Dia terlihat bingung sampai dia melihatku. “Jadi, aku tetap mati ya?”
“Kenapa kau berbohong padaku??” kataku marah. “Aku jadi menyelamatkan orang yang seharusnya mati, dan gara-gara itu kau jadi mati!!”
“Apa maksudmu?” katanya. “Kau bilang aku yang akan mati, jadi aku berbohong agar kau justru mengambil nyawa Andi.”
“Andi memang seharusnya mati. Aku...aku berbohong supaya kalian tidak ada yang kabur. Bagaimanapun juga ini salahmu!!”
“Jangan marah-marah padaku!” balasnya. “Yang mati di sini kan aku!”
“Ya, tapi...ugh sudahlah. Ayo.”
Aku menuntun roh Randi ke alam baka sambil berpikir apa kira-kira hukuman yang akan diberikan bos padaku. Mungkin kali ini aku yang akan mati.

Tips Menonton Film Horror


Beberapa orang sangat suka nonton film horror. Sejujurnya, aku gak tau kenapa kau mau nonton film yang membuatmu ketakutan dan mimpi buruk sepanjang malam. Tapi aku memutuskan untuk mencoba membagi-bagi tips dalam menonton film horror. Paling tidak jika kau sudah memutuskan ingin menakuti dirimu sendiri, kau bisa melakukannya dengan benar.

1. Jangan sambil makan
Film horror penuh dengan adegan menjijikan seperti darah dimana-mana atau hantu membunuh dengan cara yang kejam. Aku gak ngerti bagaimana kau bisa makan sambil melihat hal seperti itu. Tapi jika kau adalah orang yang tidak gampang jijik, tetap jangan lakukan. Kenapa? Fim horror biasanya ada adegan jumpscare atau adegan yang mengejutkan dengan sangat tiba-tiba. Seperti ketika si pemeran utama mendengar ketukan pintu, lalu daripada lari dia memilih membuka pintu tersebut tapi tidak ada siapa-siapa, dan tiba-tiba saja ketika dia berbalik....bum! Ada hantu! Kalau kau menonton sambil makan, bisa-bisa kau keselek dan berakhir menjadi hantu juga.

2. Dekorasi tempat menonton



Rasanya akan sangat tidak cocok jika kamu menonton film horror tapi ada boneka teddy bear di kursimu. Dekorasi itu penting, agar suasana lebih mencekam dan membuat film terasa lebih mengerikan. Hiasi tempat kamu dengan barang-barang mengerikan, seperti benda-benda hitam, batu nisan, atau tengkorak yang bisa didapat di lab IPA. Pakailah lilin ketika menonton, jadi sekalian membuat suasana lebih mencekam, bisa juga membantu pemerintah mengurangi pemakaian listrik. Atau kalau perlu buat kamarmu seperti kamar yang sudah lama tak dihuni dengan sarang laba dimana-mana atu sangat kotor (tidak susah menurutku). Kurang serem? Keluar ke depan rumahmu, bunuh orang yang lewat, terus taruh mayatnya di sampingmu. Itu tidak dianjurkan, tapi kalau bisa membuat suasana lebih mengerikan, kenapa tidak?

3. Nonton sendiri



Banyak sekali orang yang mengaku berani menonton film horror tapi tidak pernah melakukannya sendirian. Mereka adalah orang-orang yang ketika suasana sudah mulai mencekam, mereka akan mengajak ngobrol orang lain. Padahal kalau emang berani, nonton sendiri dong. Dengan begitu kau bisa merasakan ketakutan itu sendirian. Kalau takut, ingat aja kalau hantu itu cuma ada di tv. Dia tak akan keluar dan mencoba menghantuimu. Ingat, nonton sendiri membuatmu bisa bertingkah sesukamu. Mau ngompol, atau teriak sekerasnya, toh gak ada yang tau. Hebatnya lagi, saat kamu menceritakan ke gebetanmu, kamu akan terlihat keren.

Kamu : "Si pemeran utama lagi di kamar mandi. Tiba-tiba aja...keluar hantunya!!"

Gebetan : "Wah, kamu gak takut? kamu nonton sendirian kan?"

Kamu : "Enggak dong. Aku cuma kaget dikit, tapi habis itu aku ketawa aja."

Gebetan : "Wow kamu keren. Jadi pacarku ya?"

Mantap.

4. Bawa pacar



Nah, kalau udah punya pacar, maka lupakan point ke 3 dan lanjutkan ke sini. Walaupun kurasa sedikit dari kalian yang bisa melakukan ini (maaf jika tersinggung. Bercanda, aku tak merasa salah), membawa pacar nonton film horror adalah sesuatu yang sering orang lakukan. Kenapa? Kalau kamu cowok, kamu pasti senang dong kalau cewek kamu takut terus peluk-peluk kamu. Tentu saja rencana ini gagal jika kamu yang lebih penakut dan berteriak lebih keras daripada si cewek ketika menonton. Percayalah, itu bisa membuat si cewek ilfil. Bagaimana kamu bisa jadi pemimpin keluarga kalau nonton film horror aja takut? Ckck.

Flashdisk Yang Hilang (PikaSquad Video)

Aku lupa memposting ini di blog. Jadi beberapa hari yang lalu, aku, Ali dan Zico memutuskan untuk membuat video lagi. Masih berhubungan dengan flashdisk, kali ini aku awalnya kebingungan mencari flashdisk yang sepertinya hilang di radio. Lalu ada cerita tentang Guitarman juga. Bingung sama apa yang kubilang? Lihat aja videonya :


Kami Melompat Dari Lantai Dua (Petualangan di Zombie Apocalypse 2 Part 16)


baca part sebelumnya di sini.

Anjing-anjing itu bergerak dengan sangat cepat. Ketika kami baru mau menjauh, mereka sudah berhasil menerkam salah satu dari kami. Intan tergigit di tangan oleh salah satu anjing. Dia terjatuh, tapi tak bisa apa-apa karena anjing yang satunya mulai menerkamnya juga. Teriakan takutnya menyayat perasaanku.

“Intaan!!!” teriak Clara. Dia bergerak mencoba menolongnya tapi kutahan.

“Tak ada yang bisa kita lakukan. Ayo pergi dari sini!”

“Tapi...tapi...” Air mata mengalir deras di pipinya. Dia melihat dengan putus asa ke Intan yang sudah tak memberontak lagi.

“Cepat!! Kita tak akan selamat jika tak kabur!!”

Rere ternyata berpikir lain. Tiba-tiba saja dia sudah di depanku dan berlari ke arah anjing itu. Ketika sudah dekat, dia menembak salah satu anjing. Tapi karena tangannya bergetar, anjing itu justru tertembak di  badan.

Dia melihat ke Rere dengan ganas dan mulai mengejarnya. Ali menarik Rere di saat terakhir untuk menghindarinya. Aku mencoba menembak anjing itu, tapi dia sangat lincah. Ini terlalu sulit.

“Mundur!! Tidak usah dilawan!” teriakku pada yang lain.

Anjing itu kali ini menyerangku. Aku memberanikan diri untuk menunggu sampai anjing itu cukup dekat denganku. Kutancapkan pisauku ke kepalanya ketika dia mencoba menerkam. Dorongan dari anjing itu sanggup membuatku terjatuh, tapi paling tidak anjing itu sudah mati.

“Bagus Kem, sekarang satu lagi,” kata Ali.

“Tidak!! Kita kabur saja!”

“Tapi....”

Muka Ali berubah pucat ketika melihat si Bos keluar dari kamarnya. Dia membawa salah satu zombie yang diikat di tangan kirinya, dan senjata laras panjang di tangan kanannya.

“Oke, kita kabur,” kata Ali berubah pikiran. Dia menarik tangan Rere dan kabur. Farandi malah sudah pergi duluan.

“Ayo Clara!!” teriakku lagi.

Clara mengapus air matanya dan mulai berlari mengikutiku.

Tapi itu hanya sesaat karena si Bos berhasil menembak kaki Clara. Dia terjatuh sambil mengerang memegang kakinya.

“Sial!!” Aku menembak membabi buta ke arah si Bos. Dia bersembunyi di balik kamarnya.

“Kau tak apa-apa?” tanyaku.

Clara menggeleng, “Kakiku...”

“Aku melihatnya kok. Ngg...ayo kupapah.”

“Kemal!! Anjing!!” teriak Clara.

Kukira dia mencaciku, ternyata anjing yang tadi menyerang Intan kini mulai berlari ke kami.

“Jangan tingalkan aku!!” kata Clara histeris.

“Tidak akan.” Aku menembak ke arah anjing itu dan berhasil mengenai badannya. Gerakannya terhenti tapi dia tidak mati.

“Kem, tendang anjing itu ke sudut lorong!” kata Clara.

“Apa?”

“Tendang anjing itu!”

“Kau stress ya?” Tapi aku lalu melihat Farandi sudah siap dengan granat di tangan. Ya ampun, ini anak punya berapa bahan peledak sih.

Aku bergerak ke anjing itu, dan sebelum dia bisa bereaksi, aku menendangnya sekeras mungkin. Itu lebih mudah daripada menusuknya. Anjing itu terlempar ke dinding. Saat itulah Farandi melempar granatnya.

“Pergi dari situ! Cepat!!” teriak Farandi.

Aku tak perlu disuruh dua kali. Aku menggendong Clara dan dengan cepat berlari menjauh. Ketika Granat itu meledak, panasnya masih terasa di punggungku. Angin ledakannya menghempaskanku dan telingaku berdengung keras. Tapi paling tidak aku masih hidup.

Ali menghampiriku, “Kau tidak apa-apa?”

“Selain hampir mati karena ledakan, kurasa tak apa-apa. Bantu aku memapah Clara.”

Ali menaruh tangan Clara di sepanjang pundaknya dan membantunya berdiri. “Sekarang bagaimana?”

“Sesuai rencana awal, kita kembali ke tempat kita disekap pertama kali. Semoga Indra dan Zico ada di sana.”

Saat kami berjalan ke sana, terlihatlah keadaan kacau yang kami ciptakan dengan melepas zombie di dalam motel ini. Mayat dimana-mana. Beberapa zombie terlihat sedang memakan badan seorang prajurit. Farandi dan Rere menghabisi zombie yang mengalangi jalan kami.

“Eh, apa kau mendengar sesuatu yang aneh?” tanya Ali tiba-tiba.

“Aku mendengar banyak suara tembakan sih.”

“Bukan, ini seperti bunyi...helikopter.”

Aku awalnya bingung, tapi setelah mencoba lebih berkonsentrasi, Ali sepertinya benar.

“Ali, coba tahan Clara sebentar. Aku mau melihat keadaan,” kataku lalu berlari ke jendela. Aku mencoba melihat ke langit-langit luar. Sekilas memang terlihat helikopter. Tapi siapa yang mengendalikan helikopter itu? Masa sih Indra?

“Hei, kita tak punya banyak waktu!!” bentak Farandi.

Aku menoleh ke arahnya kesal. “Ya, aku ta..”

Tiba-tiba dari kamar di dekatku keluar sebuah prajurit. Kami sama-sama melihat dengan bingung, lalu terburu-buru menyiapkan senjata masing-masing.

Terdengar letusan senjata dan prajurit di depanku ambruk ke tanah. Aku melihat siapa yang menyelamatkanku.

“Zico! Indra!” kataku lega. Mereka masih hidup. Indra-lah yang menembak tadi.

“Hai.” Zico menjawab singkat. Wajahnya terlihat sangat lelah.

“Kenapa kalian tidak di bawah?” tanya Ali.

“Keadaan di bawah sangat kacau,” kata Indra.  “Para prajurit tidak bisa melawan banyaknya zombie. Kami lolos dengan untung-untungan. Kenapa dengan Clara? Dan mana Intan.”

Kami semua terdiam. Mengingat cara mati Intan, aku yakin beberapa malam berikutnya aku pasti bermimpi buruk. Kalau aku masih hidup sih.

“Aku tak apa-apa.” Clara melepaskan diri dari Ali. “Kakiku tertembak, tapi pelurunya hanya menyerempet kakiku. Aku bisa berjalan sendiri. Intan tak selamat.”

Zico dan Indra hanya diam seperti mendengar berita buruk bukan hal yang aneh sekarang.

“Kau yakin?” tanya Ali yang punya pengalaman dengan tertembaknya kaki.

“Ya. Jadi bagaimana kita lolos dari sini?”

“Aku punya kabar bagus dan kabar buruk,” ujar Indra tersenyum. “Sebelum kami ke sini, kami menemukan sebuah ruangan yang sepertinya tempat untuk berkomunikasi dengan tempat lain. Ada radio dan semacamnya. Dan bagusnya, aku berhasil menghubungi markas pusat untuk mengirim helikopter ke sini.”

Aku teringat helikopter yang kulihat tadi. “Oke, itu kabar bagus. Jadi kabar buruknya apa?”

“Karena gedung di sekitar motel ini tinggi, helikopter tidak bisa mendekat dari atas. Seingatku ketika naik mobil ke sini, ada lapangan sepak bola kecil di dekat sini. Pasti di situlah dia mendarat.”

“Jadi itu berarti kita harus keluar motel ini dulu,” simpul Rere. “Dan pintu keluar ada di bawah, dikelilingi banyak zombie.”

Indra mengangkat bahu, “Yah, itu kabar buruknya. Apa kau tahu jalan keluar lain?” Dia bertanya pada Farandi.

“Tidak,” kata Farandi. “Setahuku ada pintu belakang. Tapi itu juga terletak di lantai bawah.”

Aku mendapat ide, “Tunggu, aku sepertinya tahu jalan lain.”

“Di mana?”

“Tadi si bodoh ini meledakkan kamar Bos,” kataku menunjuk Farandi. “Kamar itu terletak di ujung lorong. Mungkin saja ledakannya melubangi dinding.”

“Dan itu jalan keluar kita! Bagus Kemal.” Indra tersenyum. “Ayo kalau begitu. Kita tak boleh membuang waktu.”

“Mereka di sini!!” Teriakan itu menghentikan kegembiraan kami. Empat orang prajurit naik datang dari bawah. Kulihat dua dari mereka sudah tergigit dengan parah. Sialnya lagi, mereka memancing zombie-zombie naik ke atas juga.

Mereka tak memberi kesempatan kami berpikir karena langsung menembak ke segala arah. Kami tunggang langgang mencari tempat sembunyi dan balas menembak. Aku dan Zico bersembunyi di balik pintu kamar. Zico tidak memegang pistol, jadi akulah yang harus membalas serangan itu.

Aku melihat salah satu prajurit jatuh begitu saja. Kurasa dia akhirnya mati karena kehabisan darah.  Temannya melihatnya dan menembaki kami lagi, kali ini dengan lebih putus asa.

Indra berhasil melubangi kepala salah satu dari mereka. Tinggal dua lagi.

“AAGGGHHH!!”

Terdengar suara teriakan. Tembakan prajurit itu mereda, jadi kuambil kesempatan itu untuk melihat apa yang terjadi.

Temannya yang tadi mati kini sudah berubah menjadi zombie dan menggigitnya di bahu. Satu prajurit lain terlihat panik sampai-sampai dia tidak melihat zombie mengendap di belakangnya. Dia tertangkap dan dalam sekejap sudah menjadi makanan banyak zombie.

“Sekarang!!” teriak Indra. Kami semua keluar dari tempat persembunyian dan lari ke tempat ledakan sebelumnya.

Benar saja. Dinding lorong itu hancur lebur, menampakkan keadaan di luar. Sepertinya langit mendung lagi dan angin mulai kencang. Satu lagi tanda kalau kami harus keluar secepatnya dari sini sebelum angin terlalu kencang untuk helikopter terbang.

Aku dan Indra mengecek lubang itu terlebih dahulu. Jarak ke bawah kira-kira dua lantai.

“Ini tidak masalah jika kita jatuh dengan benar,” kata Indra. “Kita harus lompat ke arah kumpulan semak-semak di bawah. Itu akan mengurangi benturan. Oh, sepertinya sudah ada yang melakukannya duluan.”

Indra menunjuk ke semak yang terlihat baru dijatuhi sesuatu. Aku merasakan perasaan merinding.

“Bos sialan itu masih hidup,” kataku.

“Kita tidak ada waktu untuk mengkhawatirkannya sekarang. Siapa duluan?” tanya Indra.

Aku melihat ke bawah lagi. “Ngg, silahkan.”

Indra tersenyum, lalu tanpa takut-takut, dia langsung melompat. Aku melihat dia berhasil memposisikan badannya agar punggungnya yang menimpa semak. Memang rasanya semak itu berhasil menahan badannya dengan baik.

Dia menepuk-nepuk daun dari badannya. “Selanjutnya!”

Clara melompat dengan berani. Bahkan dengan kakinya yang masih terluka, dia berhasil mendarat dengan selamat. Aku jadi merasa malu karena takut. Jadi aku melompat berikutnya. Aku sempat panik ketika jatuhku tidak terlalu bagus, tapi aku tak apa-apa. Hanya merasa pergelangan tangan sedikit terkilir.

“YOLO!!!” teriak Ali ketika melompat. Aku menutup muka melihat tingkah anak ini.

“Kau tahu, kalau kau benar-benar mati tadi, aku akan menertawakanmu,” kataku.

“Tapi aku tak apa-apa kan?” Dia nyengir-nyengir. Rere sudah melompat duluan sebelum Ali. Kini hanya Farandi di atas.

“Buruan!!” teriakku.

Farandi terlihat pucat ketika melihat ke bawah. “A...aku takut ketinggian.”

“Apa?” tanyaku tak percaya. “Dan kau baru bilang sekarang?”

“Kita terlibat masalah terus! Mana mungkin aku sempat bilang!!”

“Sudah sudah, jangan bertengkar,” kata Rere menenangkan kami berdua. “Farandi, lompat saja. Tidak akan apa-apa kok.”

Farandi masih saja terlihat takut. Dia terdiam di tepi lubang. Badannya gemetar.

“Cepat dong dasar....AWAS!!” teriakku melihat bayangan di balik badan Farandi. Itu zombie.

Farandi kaget ketika zombie itu memegangnya. Dia mencoba melepaskan diri, tapi dia lupa kalau dia sedang berada di tepi lubang. Kakinya terpeleset. Farandi terjatuh dari atas dengan zombie masih meemgang tangannya.

Arah jatuh Farandi tidak mengarah ke semak.  Aku menahan nafas ketika melihat dia terbanting ke tanah dengan mengerikan.

Zico mengambil parangnya dan membunuh zombie yang memegang Farandi. Lalu dia mengecek keadaan Farandi. Kulihat kepalanya mengucurkan darah.

“Bagaimana?” tanya Clara dengan takut.

“Dia tak sadarkan diri,” kata Zico. “Dan tangan kanannya patah. Tapi secara keseluruhan dia tak apa-apa.”
“Bagaimana mungkin tak sadarkan diri dan tangan patah bukan apa-apa?” sindir Ali.

“Dia hidup. Itu bagus kan?”

“Papah dia,” perintah Indra. “Tak ada waktu lagi.”

Aku paham apa yang dimaksud Indra. Angin sudah sangat kencang. Belum lagi banyak zombie yang datang dari segala arah. Sepertinya keributan yang kami buat memancing mereka.

Aku menggendong Farandi di punggung. “Aku sendiri saja. Kau bantu yang lain membunuh zombie,” kataku pada Ali.


Ali mengangguk dan bergabung dengan yang lain menghabisi zombie yang menghalangi jalan kami. Dengan perlahan, kami menuju lapangan tempat helikopter itu mendarat.




Bersambung....

Top 10 Gym Leader

Aku sudah banyak membuat daftar top 10 Pokemon, kali ini mari kita bicarakan dari segi trainernya. Setiap game Pokemon, kita pasti harus menghadapi para gym leader sebelum bisa menantang elite four, dan beberapa dari mereka sangat keren, bahkan lebih keren dari elite four itu sendiri. Tentu saja ini pendapatku sendiri dan bisa saja berbeda dari kalian. Dari kira-kira 50 gym leader, aku memilih 10 di antaranya. Dan inilah listnya :

10. Skyla

Skyla adalah gym leader tipe Flying di Mistralton City. Harus kuakui kalau sebagian besar alasan aku memasukannya ke top 10 ini adalah karena design gym-nya yang keren. Bayangkan, kita harus pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan cara ditembakkan oleh meriam! Keren banget gak tuh? Dan Skyla pun sepertinya bangga dengan transportasi meriam itu.

Alasan lain adalah dia memakai tipe Flying. Aku secara pribadi tak suka dengan tipe Flying karena kebanyakan Pokemonnya standar. Gym leader tipe Flying selain Skyla pun tidak bisa dibilang kuat. Skyla sendiri memakai Swoobat, Unfezant dan Swanna. Yah, memang gak terlalu bagus, tapi paling tidak itu cukup bervariasi. Selain itu dia memberikan TM Acrobatics yang cukup berguna. Oh ya, dia juga mengatakan salah satu kalimat keren : "When I think about a match with a fabulous trainer like you, I'm like walking on air!" Dia menyebut kita 'fabulous'! Itu sudah cukup alasan untuk memasukkannya ke top 10.

9. Norman

Norman adalah pengguna Pokemon tipe normal yang memimpin gym di Petalburg City. Dan dia juga ayah kita. Yup, dia ayah kita!!! Satu-satunya ayah kita yang terlihat dalam game. Aku gak ngerti kenapa Gamefreak memutuskan membuat Pokemon game dengan karakter utama selalu yatim, tapi hanya di Pokemon gen 3 kita mendapatkan ayah. Dan dia ayah yang keren.

Pokemon andalan Norman adalah salah satu Pokemon tipe normal favoritku, Slaking. Gym-nya juga lumayan unik karena kita bisa memilih kamar untuk menghadapi trainer dengan tipe tertentu sebelum kita bisa menghadapi leader-nya. Aku juga suka dengan karakter Norman di game. Dia mengatakan walaupun dia merasa kesal karena kalah sebagai gym leader, tapi dia juga bangga sebagai ayah melihat anaknya sudah berkembang melebihinya. Aaahhhh~~~

8. Volkner

Mungkin dia adalah gym leader paling cool. Volkner adalah gym leader terakhir di Pokemon Diamon, Peral dan Platinum. Dia menggunakan tipe electric dan menggunakan banyak Pokemon keren. Contohnya, Luxray, yang mana adalah Pokemon electric favoritku, Raichu sampai Electrivire. Di game, Volkner mengeluh tentang tidak adanya penantang yang kuat dan mau menantang elite four sebelum kita datang.

Dia berteman baik dengan Flint tapi mempunyai sifat yang berkebalikan. Jika Flint semangat dan berapi-api, Volkner kalem dan penuh perhitungan. Itu juga yang membuatnya dianggap gym leader terkuat di Sinnoh. Designya yang mirip Minato Namikaze dari Naruto makin membuatku suka dengan Volkner.

7. Korrina

Banyak yang bilang kalau gym leader di gen 6 tidak terlalu menantang, dan aku setuju saja. Tapi aku cukup menyukai Korrina yang menjadi gym leader di Shalour City. Korrina memakai tipe fighting dan dialah yang memperlihatkan pada kita pertama kali soal Mega Evolution. Tidak hanya sampai situ, dia juga memberikan kita Lucario + mega stone. Baik banget kan?

Sebagai gym leader, Korrina sebenarnya lumayan. Kombinasi Hawlucha dan Lucario cukup membuat repot jika kita tidak siap. Setelah itu, kita harus bertarung dengannya sekali lagi di Tower of Mastery, kali ini Korrina menyandang gelar successor menandakan dialah pengguna mega evolution yang sebenarnya. Setelah kalah (oleh Lucarionya sendiri), dia masih berbesar hati dengan mengatakan kalau ikatan kita dengan Lucario sudah erat sehingga menyerahkannya begitu saja. Karena itu dia adalah satu-satunya gym leader dari Kalos yang masuk ke list ini.

6. Giovanni

Yang kusuka dari Giovanni adalah betapa tidak tertebaknya dia. Ketika aku pertama kali main Pokemon Red, mengetahui kalau Giovanni adalah gym leader terakhir membuatku cukup shock. Siapa sangka pemimpin organisasi terkenal Team Rocket adalah gym leader juga. Belum lagi, dia memiliki anak bernama Silver, yang menjadi rival kita di gen 2.

Aku masih merasa Giovanni adalah pemimpin organisasi jahat yang paling berkharisma di game Pokemon. Dia tidak merencanakan sesuatu yang aneh-aneh seperti membuat semua bumi menjadi lautan (oh team Aqua), yang dibuatnya adalah murni kejahatan mafia. Merampok, menjarah sampai mengambil alih sebuah gedung dengan tujuan akhir menguasai dunia. Giovanni adalah bos sesungguhnya.

Sebagai gym leader, dia memakai Pokemon tipe Ground seperti Ryhorn dan Nidoqueen. Yah, walau pun tidak bisa dibilang sulit, tapi Pokemon yang digunakannya cukup kuat. Tapi fakta yang menyedihkan tentang Giovanni adalah, dia dua kali dikalahkan oleh anak berumur 10 tahun. Itu sedikit mengurangi kharismanya.

5. Jasmine

Jasmine adalah gym leader termanis menurutku. Selain itu, dia juga sangat baik. Walaupun dia gym leader, dia memprioritaskan untuk menyembuhkan Ampharos terlebih dahulu sebelum melawan kita. Dia meminta kita mengambil obat di Cianwood City sementara dia terus menjaga Ampharos di sisinya. Aku terharu! Terharu!! Oke, mungkin itu agak lebai.

Tapi jangan salah, walaupun dia lembut dan manis seperti itu, Jasmine justru pengguna tipe Steel dengan Steelix sebagai andalannya. Dia bahkan tak repot-repot meminta trainer di gym-nya untuk melawan kita. Jasmine memutuskan langsung melawan kita. Kombinasi imut dan berani itu membuatku suka dengan Jasmine.

4. Crasher Wake

Pertama kali aku melihat Crasher Wake, kukira dia adalah gym leader tipe fighting. Tapi ternyata dia adalah pengguna Pokemon tipe water. Sangat tidak cocok menurutku karena dia memakai baju dan topeng ala pegulat. Puzzle di gym-nya adalah yang paling susah menurutku karena kita harus menurunkan dan menaikkan ketinggian air. Pokemon andalannya? Floatzel. Tidak terlalu menyusahkan.

Alasan terbesar aku memasukkannya ke list ini adalah sifatnya yang lucu. Bahkan, dia adalah gym leader paling lucu di keseluruhan game. Dia mempunyai lagu sendiri yang dinyanyikannya keras-keras. Barry, rival kita di gen 4, malah sampai memohon-mohon agar menjadi muridnya walaupun ditolak.

3. Whitney

Whitney adalah gym leader di Goldenrod City. Dia memakai Pokemon tipe normal. Sepertinya semua orang tahu kalau Miltank milik Whitney adalah salah satu lawan yang paling menyebalkan untuk dilawan. Untuk ukuran gym awal, Miltank yang menggunakan stomp dan rollout untuk menyerang, milk drink ketika bertahan, dan attract untuk membuat Pokemon jantan tak berdaya adalah lawan yang sangat menyusahkan. Ketika aku melawannya pertama kali, aku harus bolak-balik ke Pokemon Center karena kalah melulu.

Yang menarik dari Whitney adalah ketika dia kalah, dia tidak langsung menyerahkan badge kepada kita. Dia menangis karena kesal. Setelah trainer di gym-nya mengatakan kalau Whitney mungkin sudah baikan, barulah kita diberikan badge. Oh Whitney, kau sangat imut tapi menyebalkan di saat bersamaan.

2. Sabrina

Sabrina, gym leader Psychic di Saffron City, memiliki kepribadian yang sangat berbeda di game dan anime. Di game, dia dikatakan memiliki kekuatan psychic dari kecil dan dia bisa berkomunikasi dengan Pokemon miliknya. Sabrina mengalahkan gym fighting di kota Saffron untuk menghilangkan status gym tersebut. Dia juga sudah memprediksikan kedatangan kita sejak tiga tahun yang lalu di Pokemon Gold, Silver dan Crystal. Walaupun begitu, Sabrina mengatakan kalau dirinya sebenarnya tidak suka bertarung. Tapi ketika bertarung, dia menggunakan Alakazam yang mengerikan dan sangat cepat.

Di anime, dia memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Memang, Sabrina yang ini juga memiliki kekuatan Psychic sejak kecil, tapi dia memakai untuk hal yang benar-benar berbeda. Ketika Ash pertama kali bertemu dengannya, Sabrina membawa boneka yang bisa bicara mewakili dirinya. Lalu dia mengubah Ash dan kawan-kawan menjadi boneka kecil untuk dimainkan. Mereka diselamatkan oleh ayah Sabrina. Disitu dijelaskan kalau kekuatan Psychic Sabrina benar-benar diluar kendali sampai-sampai dia merubah ibunya sendiri menjadi boneka. Saat aku menonton episode itu ketika masih kecil, aku lumayan takut melihat tokoh Sabrina.

Oh ya, di manga Pokemon Adventure, Sabrina adalah salah satu anggota Team Rocket. Kepribadiannya yang unik itu membuatnya menempati posisi dua.

1. Blue

Blue adalah gym leader terbaik yang pernah ada. Kenapa? Alasan yang paling masuk akal adalah karena dia tidak menggunakan satu tipe tertentu. Dia menggunakan banyak kombinasi Pokemon yang membuat kita tak bisa menyapu bersih satu gym hanya dengan mengandalkan satu Pokemon. Yang makin membuatnya keren adalah Blue itu mantan Pokemon Champion di gen 1 yang juga merupakan rival kita. Setelah kalah dari Red, dia merasa masih bisa berkembang dan menggantikan posisi Giovanni di Viridian City.

Blue juga karakter favoritku di game Pokemon. Tidak ada lagi rival yang sehebat dia. Dia bukan hanya sombong, tapi Blue selalu satu langkah berada di depan kita. Ketika kita berhasil mengalahkan semua elite four dan merasa sudah memenangkan Liga, ternyata masih ada tantangan terbesar, yaitu mengalahkan Blue. Melawan dia sebagai gym leader di gen 2 memberikan perasaan menyenangkan karena melihat pada akhirnya Blue tidak menyerah begitu saja sebagai trainer seperti yang dilakukannya di anime. Karena itu semua, Blue adalah gym leader favoritku.