Kemal si Blogger Iseng

show them all you're not the ordinary type

The Walking Dead Season 2 Review


Warning : Artikel ini berisi banyak spoiler dalam game karena aku akan membahas cerita di tiap episode. Jika kau berniat main game ini, kusarankan tidak membaca lebih lanjut. Kau sudah diperingatkan.

Akhirnya salah satu game favoritku, The Walking Dead Season 2 telah selesai. Lima episode penuh emosi membuatku makin jatuh cinta pada Telltale Games karena berhasil mengemas game yang pada dasarnya adalah point-and-click menjadi sebuah game yang sangat mengesankan. Aku ingin sedikit membahas tiap episode yang kumainkan dan mengatakan harapanku pada The Walking Dead Season 3 (yup, Telltale sudah meng-confirm akan membuat lanjutannya).

Episode 1 : All That Remains



Episode ini dimulai dengan sangat emosional lewat kematian karakter favoritku dari Season 1, Omid. Dan parahnya lagi, Clementine harus berpisah dengan Christa yang selama ini menemani kita. Di sinilah Clementine bertemu dengan kelompok baru. Walaupun awalnya Clementine dicurigai telah digigit zombie, tapi akhirnya dia berhasil meyakinkan kelompok untuk menerimanya.

Episode 1 lebih seperti pengenalan kembali pada keadaan Walking Dead setelah satu tahun lebih sejak tamatnya Season 1. Ceritanya belum berkembang jauh, dan pilihan di akhir episode menurutku tidaklah terlalu sulit. Jika dibandingkan dengan episode 1 di season 1 saat kita harus memilih Doug atau Carley, memilih antara Pete atau Nick tidak terlalu melibatkan emosi karena kita belum terlalu mengenal dua karakter tersebut. Episode ini juga seperti mengenalkan kita pada Clementine yang baru, Clementine yang berani dan mandiri, bukan yang manja seperti dulu.

Rating episode : 7/10

Episode 2 : A House Divided



Episode 2 mulai mengenalkan kita pada Carver, alasan utama kelompok baru Clementine melarikan diri. Walaupun belum dijelaskan kenapa, terlihat sekali kalau tiap orang di kelompok sangat membenci dan takut pada Carver. Setelah Carver muncul lagi, kelompok ini pun mulai mencari tempat baru. Di sinilah kita bertemu dengan teman lama, Kenny, yang berhasil lolos dari kematian di Season 1. Pada akhirnya, Carver berhasil menangkap mereka semua dan membawanya kembali ke markas.

Cerita mulai berkembang di episode ini. Rebecca ternyata punya hubungan asmara di masa lalu denga Carver, yang menjadi salah satu alasan itama Carver kembali memburu mereka. Karakter Luke mulai terlihat sebagai pemimpin dan Clementine mulai lebih bersahabat dengannya. Lalu munculnya Kenny menimbulkan rasa senang tapi juga menyebabkan banyak masalah akibat sifatnya yang keras. Ada juga Bonny, karakter dari 400 Days. Hanya dialah satu-satunya karakter 400 Days yang memiliki banyak keterlibatan di season ini. Pilihan di akhir episode akan menentukan hidup atau matinya Alvin.

Rating episode : 8/10

Episode 3 : In Harm's Way



Episode 3 bercerita tentang kehidupan mereka di markas Carver. Setelah ditangkap, masing-masing orang diberi pekerjaan oleh Carver. Disini aku mengerti kenapa mereka melarikan diri dari markas di awal cerita. Carver adalah pemimpin yang keras. Dia tak akan segan-segan membunuh anak buahnya yang tidak menjalankan tugas dengan baik. Reggie adalah salah satu korbannya. Karena itulah, Kenny mengusulkan rencana pelarian dengan memanfaatkan kawanan zombie. Hanya saja, rencana itu tidak berjalan dengan baik karena Carver berhasil memergoki mereka. Kenny dihajar habis-habisan oleh Carver hingga sebelah matanya tak bisa melihat. Di percobaan kedua, mereka berhasil melakukannya, dan Kenny membalas dendamnya dengan membunuh Carver. Episode ini diakhiri dengan mereka mencoba melewati kawanan zombie.

Carlos, dokter dan salah satu karakter favortiku, tewas di episode ini karena tertembak salah satu kawanan Carver dan digigit zombie. Lalu ada juga Sarita, istri Kenny, yang di akhir episode digigit zombie di tangannya sehingga kita harus memilih untuk memenggal tangan Sarita atau membunuhnya secara langsung. Tidak ada bedanya sebenarnya karena Sarita tetap akan mati, tapi reaksi Kenny akan berbeda tergantung apa yang kita pilih.

Rating episode : 8/10

Episode 4 : Amid The Ruins





















Suasana tidak bertambah baik walaupun mereka berhasil melarikan diri dari markas Carver. Mereka terpisah-pisah, dengan Clementine harus menjaga Rebecca yang sedang hamil tua. Ketika mereka berkumpul lagi, dua karakter utama sudah tewas. Nick tidak diketahui kapan dia meninggal dan Sarah tewas akibat dikepung zombie. Lalu ada juga Kenny yang sudah berada di ujung kesabarannya karena sekali lagi harus kehilangan istrinya. Untunglah Rebecca berhasil melahirkan dengan selamat walaupun sebelumnya mereka sempat tersudut. Clementine dan Jean juga mengambil obat-obatang dari seseorang yang berbahasa Rusia yang akan mereka temui di akhir episode. Sayangnya, Rebecca akhirnya meninggal karena kelelahan saat mereka mencari tempat baru. Mereka lalu disergap oleh kelompok Rusia itu dan episode ini berakhir dengan adegan baku tembak.

Sejujurnya, aku merasa inilah episode terbaik di season ini. Hubungan antar karakter makin kompleks dan Clementine senantiasa harus menjadi penengah, terutama jika menyangkut masalah Kenny. Kematian tiga karakter utama dan ending yang sangat menggantung juga menjadi nilai lebih episode ini. Lalu ada juga bayi Rebecca yang kini menjadi tanggung jawab mereka.

Rating episode : 10/10

Episode 5 : No Going Back



Setelah memenangkan adu tembak berkat kemunculan kembali Jean, Arvo (salah satu anggota kelompok Rusia) menawarkan mereka makanan sebagai ganti nyawa di markas mereka. Sementara itu, salju terus turun dengan deras dan hubungan antar karakter makin buruk, terutama terhadap Kenny. Kematian Luke membuat suanana panas memuncak. Mike, Bonny dan Arvo mencoba kabur dengan truk yang susah payah dinyalakan Kenny dan coba dihentikan Clementine. Perselisihan itu berakhir dengan ditembaknya Clementine. Kenny dan Jean membawa Clementine untuk diobati, tapi akhirnya malah terlibat pada pertengkaran keras. Kenny, yang mengira Jean gagal melindungi si bayi, mencoba membunuh Jean. Kita lalu dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit, membiarkan Kenny membunuh Jean atau menembak mati Kenny. Pilihan kita akan menentukan ending di season ini.

Dan semuanya berakhir di sini. Aku berada dalam perasaan yang campur aduk saat memainkan episode ini karena kematian dua karakter favoritku, Luke dan Kenny (ya, aku memilih menembak Kenny). Pengembangan karakter Clementine pun akhirnya akan terlihat dari keputusan-keputusan kita sebelumnya. Telltale berhasil menutup season ini dengan manis dan sangat emosional.

Rating episode : 9/10 (karena Luke dan Kenny mati).


Aku tidak tahu bagaimana Telltale akan membuat season 3 karena setahuku ada banyak versi ending dan semuanya saling berlawanan. Misalnya di endingku, Clementine yang menembak Kenny akhirnya pergi sendiri ke utara meninggalkan Jean yang membahayakan bayi demi membuktikan pendapatnya tentang Kenny. Tapi di ending salah satu Youtuber bernama Cry, Clementine (yang juga menembak Kenny) pergi bersama Jean kembali ke markas Carver yang sudah kosong dan bertemu orang baru di sana. Ada lagi ending jika kita memilih Kenny membunuh Jean.

Aku hanya berharap di Season 3 kita bisa tetap memakai karakter Clementine karena aku sudah jatuh cinta padanya. Lalu aku berharap dia bisa kembali bertemu dengan Christa, Lily, Glen, Molly atau Mike (aku tidak peduli dengan Bonny. F*ck you Bonny). Lalu tolong jangan biarkan Clementine mati. Itu saja yang kuharapkan. Aku tak mau sedih lagi seperti saat melihat Lee atau Kenny mati. Aku hanya ingin ending dimana Clementine bisa hidup senang lagi. Itu saja.

Rating game : 9/10

Cerita Sebatang Pohon


Hei, aku tahu kau sedang sibuk bermain, tapi biarkan aku menceritakanmu sesuatu. Sesuatu yang mungkin kau suka, karena sedikit berhubungan denganmu. 
Dulu sekali, jauh sebelum kau dilahirkan, aku tidaklah sendiri. Banyak teman pohonku di sini. Memang tidak terlalu banyak sih sampai bisa dibilang hutan, tapi lumayanlah. Kami senang sekali mengobrol-ngobrol tentang apapun. Pernah suatu ketika ada tupai yang terpleset jatuh dari salah satu ranting temanku. Aku tertawa seperti pohon gila berhari-hari. Aku memang terkenal sebagai pohon ceria di kalangan pertemanan kami. Mungkin karena itulah banyak orang yang lewat suka berteduh di bawahku. Kalau tertawa, kami bisa mengeluarkan oksigen lebih banyak. Seperti manusia yang jika tertawa lebih banyak mengeluarkan karbon dioksida. Aku tidak protes sih, toh itu makananku.
Lalu pada suatu hari muncul anak laki-laki itu. Dia sepertinya baru pulang sekolah. Mukanya merengut dan dia membanting tasnya sebelum duduk di bawah teduhanku. Lalu dari tas itu dikeluarkannya sebuah buku bacaan. Aku tidak tahu itu tentang apa, tapi yang pasti banyak gambarnya.
Saat sedang dia asyik membaca, datanglah seorang gadis. Dia memanggil cowok itu dengan nama Dennis. Dennis balik menyapa cewek itu, yang belakangan kuketahui kalau namanya Nadira, tapi dia terlihat sedikit terganggu. Hanya saja setelah Nadira bilang kalau dia juga penggemar buku yang dia baca (aku ingat sekarang, nama bukunya Naruto!), Dennis jadi berubah sikap. Dia membiarkan Nadira duduk di sebelahnya dan mereka asyik berdiskusi tentang ninja.
Sejak saat itu, mereka sering datang kembali. Kadang salah seorang datang sendiri, menunggu yang lain, dan pulang dengan kesal jika tak ada yang datang, tapi biasanya mereka datang berdua. Dan itu terus terjadi hingga mereka beranjak dewasa. Pembicaraan pun sudah berkembang menjadi percakapan kegiatan sehari-hari. Kalau sudah mengobrol, mereka bisa lupa waktu, apalagi didukung oleh suasana sejuk yang diciptakan aku dan teman-temanku.
Kuberitahu sedikit rahasia, kurasa Dennis-lah yang terlebih dulu suka pada Nadira. Paling tidak, dialah yang duluan memperlihatkannya. Cobalah kau lihat muka mereka saat itu, lebih merah daripada biah ceri!! Dennis yang mengatakan 'cinta' hanya dijawab bisu oleh Nadira. Mungkin Dennis mengira dia ditolak, tapi dia tidak tahu kalau saat dia pulang, Nadira berteriak senang dengan histerisnya.  Aku dan teman-temanku sampai terkejut.
Tapi tentu saja mereka tak melulu gembira. Kadang terjadi pertengkaran di antara mereka berdua, biasanya hanya kerena masalah kecil seperti tersinggung akibat salah ngomong. Pernah juga sih ada pertengkaran besar. Saat itu Nadira marah pada Dennis yang katanya terlalu sering ingkar janji, tapi Dennis membela dirinya dengan mengatakan kalau Nadira tidak mau mengerti kondisinya. Nadira sampai teriak sebelum pergi dari situ, meninggalkan Dennis dengan muka paling murung yang pernah kulihat. Aku mencoba menghiburnya dengan menjatuhkan buahku ke kepalanya, eh dia justru marah dan menendang batangku. Kasar sekali! Untunglah mereka berbaikan beberapa hari setelah itu.
Kurasa akhirnya mereka saling membuka perasaan karena mereka terlihat makin mesra setiap harinya. Mereka bahkan (dengan sadisnya) menggoreskan nama mereka di batang pohonku. Kini tulisan 'Nadira <3 Dennis' akan ada terus di situ. Makasih atas tattonya lho!
Setelah itu, mereka pergi entah kemana. Harus kuakui kalau aku sedikit kesepian, apalagi kini teman-temanku juga mulai berkurang. Penyebabnya tak lain adalah manusia. Memang, tidak semua manusia baik. Mereka menebang teman-temanku agar mereka bisa membangun lahan untuk rumah. Mereka kira kami tidak punya perasaan, menebang kami seenaknya seperti itu. Tapi tak ada yang bisa kulakukan. Jika saja aku bisa menggerakkan akarku ini, pasti sudah kutendang mereka semua!
Akhirnya hanya dirikulah satu-satunya pohon yang tersisa. Rumah-rumah manusia sudah berjejer di dekatku. Hidupku tak akan lama lagi, aku yakin itu. Dan keyakinan itu makin kuat saat seseorang memutuskan membangun rumah di tempatku berdiri.
Aku tidak terlalu sedih lagi. Toh semua temanku sudah mati semua. Lebih baik aku ikut mati saja daripada hidup terus sendirian. Diam-diam aku berharap kalau jika nanti hujan, rumah-rumah itu akan kebanjiran, hihihi.
Besoknya pemilik tanah itu datang beserta arsitek untuk melihat tanahnya. Arsitek itu dengan santainya mengatakan kalau aku sebaiknya ditebang agar halaman rumahnya lebih bagus. Hei, paling tidak jangan katakan itu di depanku.
Tapi pemilik tanah itu justru mengatakan bahwa dia ingin aku tetap ada! Wow, dia sungguh baik! Samar-samar aku seperti mengenal pemilik itu. Lalu datanglah istrinya mengatakan kalau dia sependapat dengan suaminya.
Saat itulah aku sadar kalau itu adalah ibumu, Nadira. Mukanya tak berubah sama sekali. Ayahmu, Dennis, terlihat sedikit berbeda, mungkin karena kumis gagahnya itu kini sudah menghiasi mukanya. Tapi dia tetap Dennis yang sama, Dennis yang baik hati. Mereka lalu membangun rumah dengan membiarkan aku tetap hidup di halaman rumahnya. Kau tidak tahu betapa senangnya aku melihat mereka lagi, dan betapa senangnya aku masih diberi kesempatan hidup untuk menemani mereka. Dennis dan Nadira juga sepertinya senang melihatku, terutama karena masih ada nama mereka di batangku.
Dan itulah ceritanya. Bagaimana, kau senang kan bisa mengetahui sejarah orangtuamu dengan pohon kesayanganmu ini? Eh, jangan coret-coret batangku dengan krayonmu! Oh lihat, ibumu datang. Dia akan memarahimu! Eh, kenapa kau ketawa Nadira? Masa kau tega membiarkan aku dicoret-coret. Dasar, untung saja aku sayang kalian.

Ada Apa Dengan Salamence? (Update Pokemon ORAS)

Pokemon sekali lagi menampilkan hint untuk game terbaru mereka, Pokemon Omera Ruby dan Alpha Sapphire. Dalam trailer terbaru yang mereka tampilkan, ada banyak lagi yang diperlihatkan, terutama tiga Pokemon baru yang mendapat Mega Evolution.


Mari kita bahas sedikit soal tiga mega evolution yang baru itu :

1. Mega Salamence


Jujur aja, menurutku ini adalah mega dengan design terkonyol. Bentuknya seperti pesawat jet yang lucu karena kakinya terlipat rapi di tubuhnya. Aku yakin Mega Salamence akan banyak berbicara melalui stat-nya, karena Salamence biasa juga udah bagus. Tapi dari sisi design....aku jelas tidak suka. Tipenya akan tetap Dragon/Flying dan memiliki ability Aerilate, yang menurutku juga tidak terlalu berguna.

2. Mega Altaria


Mega Altaria terlihat sangat empuk dengan banyak tambahan busa di tubuhnya. Dia memiliki tipe unik, Dragon/Fairy, yang sebelumnya tidak pernah ada. Dan seingatku abilitynya berubah menjadi pixielate. Sekali lagi, aku merasa tidak terlalu berguna, tapi tidak jelek juga. Paling tidak Mega Altaria terlihat manis.

3. Mega Lopunny
Jika banyak orang yang heboh dengan Mega Altaria dan Mega Salamence, aku justru sangat ingin memakai Mega Lopunny. Akhirnya Gamefreak bisa mengubah citra Lopunny yang sebelumnya dianggap kelinci 'playboy' dengan menambahkan tipe fighting. Belum lagi, dia mendapat ability Scrappy yang membuatnya bisa menghajar tipe ghost dengan move fighting atau normal. Sangat bagus!

Selain tiga mega itu, diperlihatkan juga Pokemon Contest, yang aku tidak terlalu tertarik, dengan banyak cosplay Pikachu. Sepertinya kalau kita bisa bikin penontong terpesona, beberapa Pokemon bisa Mega Evolution. Lalu Cosplay Pikachu ternyata juga bisa dipakai dalam bertarung. Kurasa tipe Pikachu juga akan berubah berdasarkan baju yang dipakai, seperti Pikachu pegulat yang bisa memakai move Flying Press.


Diberitahukan juga kalau akan ada event shiny Beldum pada bulan November nanti, jadi semuanya bisa memakai Mega Metagross!!

Top 10 Goal Piala Dunia 2014


Aku tahu Piala Dunia udah selesai sekitar sebulan yang lalu, tapi bodo amat, aku akan membuat daftar top 10 gol di ajang tersebut. Tentu saja daftar ini adalah pendapatku sendiri, yang kuputuskan setelah menonton semua gol di Piala Dunia 2014. Kau bisa saja tidak setuju, tapi setiap orang boleh punya pendapat sendiri. Oke, mari kita mulai hitung mundur :

10. Schurrle (Germany vs Brazil)

Gol ini sudah tidak terlalu menentukan lagi bagi Jerman karena skornya juga sudah 6-0. Tapi harus kuakui gol ini keren karena sudutnya cukup sulit. Nilai tambahan karena Schurrle adalah pemain pengganti. Dia memang super sub di Piala Dunia 2014.


9. Dos Santos (Mexico vs Netherland)

Giovanni Dos Santos mengejutkan Belanda dengan gol indahnya saat mereka bertanding di babak 16 besar. Dos Santos yang dijaga ketat masih mampu melesakkan bola dari luar kotak penalti ke sudut dekat gawang. Gol itu membawa Meksiko unggul, walaupun pada akhirnya Belanda-lah yang lolos ke babak berikutnya.


8. Gervinho (Ivory Coast vs Colombia)

Pantai Gading memang tidak bisa berbuat banyak di turnamen ini setelah tersingkir di babak penyisihan. Tapi gol Gervinho ke gawang Kolombia patut diingat. Dia berhasil masuk ke kotak penalti lawan setelah melewati tiga orang dan melepaskan tembakan keras yang tak bisa dijangkau kiper.


7. James Rodriguez (Kolombia vs Jepang)

Kiprah mengesankan Kolombia di Piala Dunia 2014 tak lepas dari penampilan James Rodriguez dengan gol-golnya. Salah satu golnya yang menurutku keren adalah ketika dia dengan tenang melewati bek Jepang sebelum memasukkan gol dengan cara melambungkan bola di atas kiper . Gol yang tidak akan terjadi tanpa skill yang hebat.


6. Van Persie (Netherland vs Spain)

Pertandingan Belanda vs Spanyol yang sangat dinantikan berubah menjadi petaka bagi mantan juara dunia. Setelah unggul terlebih dahulu lewat penalti Xabi Alonso, Belanda justru menggasak mereka dengan 5 gol. Dan pesta Belanda itu dimulai dari sundulan cantik Van Persie yang dilakukan sambil melompat.


5. Messi (Argentina vs Bosnia)

Sejujurnya aku bingung memilih gol ini atau gol Messi ketika melawan Iran yang sama bagusnya. Hanya saja, aku merasa gol ini lebih khas Messi, yaitu membawa bola melewati pemain lalu melepaskan bola yang sulit dijangkau kiper. Gol ini juga memastikan kemenangan Argentina atas Bosnia.


4. David Villa (Spain vs Australia)

Spanyol, yang sudah pasti tersingkir, akhirnya meraih kemenangan pada pertandingan ketiga mereka melawan Australia. David Villa menjadi pencetak gol pertama yang dilakukan dengan cara backheel. Ini juga adalah gol terakhir Villa di timnas karena dia memutuskan pensiun dari timnas setelah Piala Dunia.


3. Robben (Netherland vs Spain)

Satu lagi gol indah yang tercipta ketika Belanda mencukur Spanyol. Robben mendribble bola dengan sangat cepat melewati Sergio Ramos lalu mengelabui Casillas untuk mencetak gol kelima Belanda.


2. Tim Cahill (Australia vs Netherland)

Tim Cahill memperlihatkan kelasnya sebagai striker nomor satu Australia ketika melawan Belanda. Mendapat bola lambung, Cahill langsung menendang bola dengan sepakan volley yang indah. Kiper Belanda tak bisa berbuat banyak menghadapi tembakan seperti itu.


1. James Rodriguez (Colombia vs Uruguay)

Pada akhirnya, nomor satu di daftar ini diduduki oleh top skorer Piala Dunia 2014, James Rodriguez dengan gol cantiknya ke gawang Uruguay di babak 16 besar. Mendapat bola dengan punggung menghadap gawang, Rodriguez menahannya lalu menendang volley  sambil membalikkan badan. Gol ini juga dipilih oleh FIFA sebagai gol terbaik turnamen.