Kemal si Blogger Iseng

show them all you're not the ordinary type

Aku Suka Pokemon #Pokemon20



Yoo, Pokemon akhirnya mencapai 20 tahun. Kalo dia manusia, Pokemon sekarang sudah jadi anak kuliahan yang dicintai semua orang, bahkan anak-anak. Oke itu agak aneh.

Pokemon Sun dan Pokemon Moon kini sudah di-konfirm, hype memenuhi udara, aku sesak nafas saking senangnya. Sudah lama aku menantikan petualangan baru dengan Pokemon baru. Dan gamenya akan dirilis dalam 9 bahasa! 9 BAHASA! *itu sangat penting*

Mengingat kita semua sedang merayakan 20 tahun Pokemon, aku akan sedikit menceritakan pengalamanku dengan game ini.

Tidak seperti kebanyakan orang, aku tidak main Pokemon saat masih kecil. Aku bahkan tidak tahu game Pokemon itu ada. Kegiatanku saat kecil adalah nonton tv, main bola diluar, atau baca komik. Memang sih aku nonton kartun Pokemon, dan aku sangat suka kartun itu, tapi yah gitu, Pokemon hanya salah satu kartun pengisi hari Mingguku. Aku tidak ingat kapan aku berhenti nonton kartunnya, tapi aku masih nonton petualangan Ash di Johto.

Saat makin besar dan mulai sering main game, aku sadar kalau game Pokemon itu ada. Tapi aku tak pernah berniat memainkannya karena sekali lagi, Pokemon hanyalah salah satu kartun hari Minggu untukku.

Dan sebelum kau sempat protes, aku tahu Pokemon itu anime, tapi kartun dan anime sama saja bagiku. Jadi diam dan peluk aja bantal guling bergambar cewek seksimu. Dasar weeabo,

Jadi Kemal, kapan kau mulai main Pokemon? Ohohoho. . .2012. Yup, saat dunia mau kiamat aku baru mulai main. Yah, bukan itu sih alasan sebenarnya.

Saat itu aku sedang bosan mampus setelah pulang dari kuliah dan seperti biasa, aku menghabiskan waktu dengan internetan. Aku lalu menemukan sebuah website yang menyediakan emulator untuk main gameboy. Tentu saja saat itu aku tidak tahu kalau ada emulator gameboy yang bisa didownload (noob soal game masih). Aku bahkan membuat artikel blog-nya saat itu : Link.

Banyak game yang bisa dimainkan di website itu, seperti Mario, Tetris dan tentu saja, Pokemon. Aku berpikir "wah ada game Pokemon. Aku sih suka kartunnya, coba main ah." Aku lalu mencoba main game Pokemon Red.

Dan saat itulah, hidupku berubah. *terdengar suara choir malaikat di background*

Aku memilih Charmander sebagai Pokemon pertamaku. Aku ingat saat itu tidak tahu bagaimana cara menangkap Pokemon sampai si kakek tua yang tidur di jalan itu memberitahuku. Tentu saja!! Pokeball!! Aku merasa kembali seperti anak kecil lagi.

Sangat menyenangkan rasanya bisa menangkap Pokemon apapun yang kita suka, apalagi mengingat Ash Ketchum di kartun terlalu jarang punya Pokemon baru. Aku selalu merasa keren ketika menangkap Pokemon, bahkan saat yang ditangkap adalah Pokemon cupu seperti Weedle. Hei, Ash Ketchum tidak punya Pokemon ini! Aku lebih hebat dari dia! (Aku belum sadar kalau Ash itu ternyata adalah trainer yang sangat buruk).

Kalau kuingat lagi, aku benar-benar bermain secara amatir saat itu. Tidak tahu type advantage. Tidak tahu move ini ngelakuin apa. Aku menghindari petunjuk di internet karena benar-benar ingin menamatkan game secara mandiri. Aku ingat sangat kesulitan melawan Misty dan Sabrina. Lalu bingung cara hadapin hantu di Pokemon Tower. Nyasar di Victory Road. Pake Master Ball buat nangkap Articuno. Banyak memori indah.

Hall of Fame pertamaku adalah : Charizard, Clefable, Jolteon, Moltres, Zapdos, Articuno. Yup, aku menggunakan tiga legend dalam timku. Bener-bener kayak anak kecil.

Setelah itu, aku main berturut-turut Pokemon Silver, Pokemon Emerald, Pokemon Diamond, dan Pokemon Black. Aku main BW2 terakhir karena Pokemon X dan Y keburu keluar. Aku bahkan awalnya membeli 3DS hanya karena ingin Pokemon X.

Karena Pokemon juga aku bisa akrab dengan Ali, salah satu teman terbaikku. Aku dan Ali sama-sama masuk di Radio Kampus, tapi kami tidak pernah ngobrol-ngobrol sampai suatu hari secara tidak sengaja aku menyebut kata Pokemon di depannya. Dia langsung bertingkah kayak Pokemon Master dan menjelaskan semua hal tentang Pokemon.

Sejak saat itu, kapanpun kami ketemu di radio, kami pasti membicarakan Pokemon. Kami sampai dijuluki Duo Pokemon, yang menurutku nama yang cukup keren jika suatu saat kami membentuk grup dangdut.

Setelah lama bermain Pokemon dengan santai, suatu hari di Indomaret aku memutuskan, "Yo Li, gimana kalau kita coba tanding sama orang lain?"

Pokemon X dan Y memang terkenal karena memudahkan orang untuk tanding Pokemon dengan lebih mudah. Aku ingat saat itu, dengan memakai wi-fi Indomaret, aku mencoba tanding pertama kali dengan memakai tim Hall of Fame-ku. Hasilnya? Haha, jangan tanya. Kehancuran total.

Setelah itu pelan-pelan aku belajar cara bertahan hidup di dunia kompetitif. Bagaimana cara breeding yang benar. Bagaimana cara training Pokemon yang benar. Dan belajar kombo-kombo yang bisa digunakan dalam pertarungan. Aku akhirnya sangat menyukai Pokemon kompetitif. Tiba-tiba saja, Pokemon tidak terlihat lagi seperti game simpel untuk anak-anak.

Aku sangat gugup ketika mengikuti turnamen pertamaku. Hasilnya tidak jelek amat sih, 2 menang 3 kalah, tapi aku sadar kalau aku belum ada apa-apanya dibanding yang lain. Aku ingat saat itu Jason melawan Aldo di pertandingan terakhir dan mereka sama-sama belum kalah. Aku cuma merasa mereka sangat keren dan pengen suatu saat bisa sejago itu.

Jika kau bertanya apakah aku sudah jago sekarang, jawabannya tentu saja tidak. Tapi jelas aku jauh lebih baik dibanding saat pertama kali mencoba kompetitif, dan itu saja udah sangat bagus buatku *hashtag orang yang tidak punya tujuan hidup*.

Lewat kompetitif juga aku mengenal komunitas Pokemon Indonesia. Ternyata banyak lho yang main! Dan orang-orangnya sangat keren. Mereka saling membantu, saling tanding, saling ngobrol membahas strategi, saling ejek dan semacamnya. Bagi aku yang introvert, melihat banyak banget orang yang menyukai hal yang sama denganku itu sangat menyenangkan. Aku memang tidak terlalu banyak omong dan tidak terlalu akrab dengan orang-orangnya, tapi aku senang menjadi bagian dari komunitas ini.

So yeaaahhh, selamat ulang tahun ke 20 Pokemon. Aku memang baru mengenalmu selama tiga tahun setengah, tapi dirimu sudah menjadi salah satu bagian hidupku yang terpenting. Aku suka Pokemon, mungkin sampai tua nanti.

Udah ah. Smell ya later.

Top 10 Video Games Favorit (Sejauh Ini)

Aku suka bermain game. Mungkin aku bukanlah gamer kelas berat yang sampai mengeluarkan uang banyak agar bisa menjadi nomor satu di game favoritnya (btw, mikro-transaction game itu menyebalkan), tapi aku cukup banyak menghabiskan waktuku untuk melakukan aktifitas ini. Aku membuat list ini dengan alasan :

a) orang lain harus tahu apa game yang kusuka dan mereka harus memujiku muhahahaha
b) rekomendasi bagi kalian yang mencari game bagus, atau setidaknya bagus untukku

Kalian harus ingat kalau ini adalah pendapat pribadi, jadi kalian boleh tidak setuju. Aku bilang saja dari awal, aku tidak suka game FPS dan bertema perang. Dan list ini mungkin bisa berubah di ikmasa depan jika aku menemukan game keren lagi. Jadi mari kita mulai listnya :


10. Little Big Planet


Entah kenapa tidak banyak orang yang tahu tentang game ini. Little Big Planet adalah game untuk semua umur yang sangat menyenangkan bagiku. Aku akhirnya bisa bermain dengan dua adikku dengan santai tanpa takut ada adegan yang tidak pantas (seperti saat aku bermain GTA, jangan bermain GTA bersama adikmu yang masih kecil!).

Little Big Planet punya design ang unik di tiap stagenya. Karakternya imut dan bisa kita pakaikan baju apa saja sesuai keinginan. Bermain bersama memang lebih menyenangkan, tapi main game ini sendiri juga masih seru kok. Aku sangat menyarankan kalian mencobanya.

9. Limbo


Salah satu game platformer puzzle yang sangat keren. Desainnya simpel, tapi entah kenapa punya daya tarik sendiri. Limbo menceritakan seorang anak yang melewati banyak rintangan untuk menemukan saudara perempuannya. Rintangan yang dilewati berbagai macam mulai dari hutan dengan monster laba-laba sampai kota dengan banyak mesin mematikan. 

Puzzlenya sendiri tidak susah, tapi bukan berarti gampang dipecahkan juga. Aku kadang harus mencoba beberapa kali sampai akhirnya bisa melewatinya. Dan bagusnya lagi, puzzlenya kreatif sehingga kita akan terus mencoba banyak hal sampai bisa memecahkannya.

Mungkin daya tarik terkuatnya adalah game ini bisa dibilang tidak menceritakan apa-apa. Kita sendirilah yang mengira-ngira apa yang sebenarnya sedang terjadi. 

8. FIFA


Sebagai penggemar bola, tentu saja aku suka game bola. Dan aku memilih FIFA dibanding PES karena dua alasan. Pertama, aku lebih suka gameplay FIFA yang terlihat lebih mengalir. Kedua, mereka punya lebih banyak klub dibanding PES dan dengan copyright resmi untuk klub liga Inggris (aku bosan dengan North London).

Sebenarnya tidak ada alasan lain selain itu. Aku suka bola, karena itu aku suka FIFA. Jika aku pulang liburan, biasanya aku menghabiskan waktu senggangku untuk membuat Barcelona makin kuat dengan membeli banyak bintang dan membantai Madrid 4-0 di Bernabeu. Itu sangat menyenangkan.

7. Scribblenaut Unlimited


Satu lagi game yang tidak banyak orang tahu walaupun sangat keren. Di Scribblenaut Unlimited, kau bisa membuat apa saja dengan notepad-mu. Dan maksudku, apa saja!! Kau mau membuat gorilla yang terbuat dari keju sambil menggunakan jetpack tanpa alasan tertentu? Bum! Kau bisa melakukannya sekarang.

Di Scribblenauts kau diminta menyelesaikan banyak persoalan dengan kekuatan dewamu itu. Dan kerennya, masalah itu tidak harus diselesaikan dengan satu solusi. Misalnya ada suster yang memintamu membuat sesuatu yang tajam agar dia bisa mengoperasi pasiennya, kau bisa membuat pisau bedah atau lightsaber, dua-duanya menyelesaikan masalah. Keren banget kan??

6. Pokemon


Jika kalian mengenalku secara pribadi, mungkin kalian akan heran kenapa Pokemon tidak berada di posisi nomor satu. Pokemon sudah seperti salah satu bagian hidupku. Aku main semua gamenya, aku mencoba ikut lingkungan kompetitif, sampai aku membeli plushie dan gantungan kunci Pokemon favoritku. Jadi kenapa? Alasannya hanya karena ada lima game lain yang menurutku lebih berkesan walau tidak dimainkan terus menerus.

Oke kembali ke Pokemon. Apa yang sih membuat Pokemon menyenangkan? Yah, menangkap Pokemon lalu memperbudaknya agar dia bertarung dengan Pokemon lain agar kau bisa mengambil uang dari trainer lain dan menjadi yang terkuat di seluruh dunia cukup menyenangkan bagiku. Jika aku harus memilih, Pokemon Soul Silver adalah favoritku.

5. Fire Emblem Awakening


Mungkin aku agak sedikit bias dengan memasukkan game ini di atas Pokemon karena aku baru saja menyelesaikannya, tapi ya sudahlah. Fire Emblem Awakening adalah game strategi pertama yang membuatku jatuh hati. Banyaknya pilihan karakter dan semuanya memiliki sifat unik adalah hal yang paling menarik bagiku. Ceritanya juga keren dengan kita menghadapi naga jahat di akhir cerita.

Oh, satu lagi fitur yang menyenangkan, yaitu kita bisa menikahkan tiap karakter di game ini. Saking sukanya, setelah tamat pertama kali aku langsung main dari awal hanya untuk menjadi mak comblang sekali lagi, tapi kali ini dengan pasangan yang berbeda. Gameplay-nya menarik, ceritanya bagus, aku tidak tahu apa lagi yang harus kubilang. Sekarang aku sangat menunggu Fire Emblem Fate yang akan keluar tahun depan.

4. Valiant Hearts : The Great War


Sebelumnya aku pernah bilang kalau aku tidak suka game perang. Yap, ini pengecualian, segitu kerennya-lah game ini. Valiant Hearts gak kayak game perang lain dimana kita nembak semua orang, disini efek perang bagi tentara-lah yang diceritakan. Emile adalah contohnya. Awalnya dia hanyalah petani biasa yang hidup bahagia bersama putri dan menantunya. Tapi karena perang, dia dipaksa menjadi tentara. Disana kemudian Emile bertemu dengan banyak teman yang memiliki masa lalu masing-masing.

Hal seperti itulah yang membuatku suka Valiant Hearts. Memang dia hanya game platformer penuh dengan puzzle point-and-click, tapi ceritanya sungguh mengharukan dan membuat kita melihat perang dengan cara berbeda. Jika kau tidak sedih dengan ending game ini, ada yang salah denganmu.

3. The Walking Dead


The Walking Dead adalah game dari Telltale Games yang menceritakan tentang dunia zombie apocalypse. Mungkin kau berpikir, game tentang zombie kan udah banyak. Sekali lagi, cerita adalah yang menjadi pembeda The Walking Dead dengan game zombie lainnya. Aku memang paling suka game dengan cerita bagus.

The Walking Dead berfokus pada Lee, kriminal yang secara tidak sengaja bertemu dengan Clementine, seorang gadis kecil yang ditinggal orangtuanya. Lee memutuskan menjaga Clementine sampai dia bisa bertemu keluarganya (spoiler alert : orangtuanya udah tewas). Mereka bertemu kelompok survivor lainnya dan mencoba mencari tempat aman. Masalah demi masalah datang dan kitalah yang memutuskan pilihan apa yang harus diambil Lee untuk menyelesaikannya. Kadang pilihan yang ada berarti meninggalkan satu orang untuk mati demi menyelamatkan lainnya. Game ini membuat kita merasa bersalah!! Belum lagi endingnya, bbbeeehhh. Ini adalah game pertama yang membuatku menangis!

Jika kau hanya tahu Walking Dead sebagai TV Show, aku sangat menyarankan main game-nya karena cerita di game jauuuuuh lebih bagus dari TV Show-nya.

2. The Last of Us


Kalian mungkin tahu game ini karena game ini sangat fenomenal. Aku pun merasa The Last of Us adalah salah satu game paling komplit yang pernah ada. Jalan cerita yang menarik, oke. Karakter unik yang membuat kita merasa punya hubungan, oke. Gameplay dan grafis yang bagus, oke juga. Aku tidak bisa menemukan hal jelek dari game ini. Bahkan para kritikus pun menilai The Last of Us sebagai salah satu game terbaik yang pernah,

Tidak ada yang bisa kubilang lagi selain aku sangat berharap mereka membuat sekuel dari game ini karena ENDINGNYA SANGAT MENGGANTUNG AAGAGAHHAAHHAH KENAPA KAU BERBOHONG PADA ELLIE JOEEEL KENAPAAAA! Uhuk, ehem. Maaf soal itu.

1. To The Moon


Alasan aku memilih game ini dibanding game sempurna hanya satu, yaitu ceritanya sungguh sungguh bagus. Kalian harus tahu, saat aku menamatkan game ini pertama kali, aku sempat tiga hari merasa melankolis karena mengingat cerita cinta River dan John. Terlalu keren dan mengarukan!!

Ini bukan game untuk semua orang. Jika kalian suka game penuh aksi dan menengangkan, game ini jelas tidak cocok untuk kalian. To The Moon bahkan mungkin bisa dibilang bukan game, karena sebagian besar kita hanya menonton cerita berjalan dengan sendirinya. Ya, ini seperti menonton film cinta sebenarnya, film cinta yang sangat bagus. Ditambah lagi musik yang indah di tiap adegannya dan membuatku makin terharu. Kalian harus memainkannya sendiri agar mengerti apa yang kubicarakan. 

Jadi begitulah, To The Moon adalah game favoritku sejauh ini.

Diary Zombie Apocalypse (1)


Dear diary, kurasa harus seperti ini sebagai pembuka untuk menulis diary, walaupun aku tidak mengerti kenapa. Aku tidak menceritakan ini pada diary, aku hanya mencoba menulis apapun yang kuingat sehingga nanti bisa kubaca lagi dan tertawa-tawa sambil mengatakan “Oh lihat betapa bodohnya aku dulu.”
Kalau mau jujur, ide menulis diary ini adalah ide temanku, Handi. Dia bilang aku sebaiknya menulis apa yang terjadi, sehingga saat semuanya sudah kembali normal, catatan harianku bisa dijual dan mungkin saja dibikin film. Film yang dibagi kedalam dua part lebih tepatnya.
Oke, jadi kurasa aku harus menceritakan apa yang terjadi dari awal.
Semuanya terjadi sekitar seminggu yang lalu. Seorang penyanyi dari Kanada (aku tidak akan sebut namanya, tapi nama awalnya Justin dan nama akhirnya Bieber) merilis lagu yang membuat pendengarnya berubah menjadi zombie.
Ya, zombie. Para Belieber yang malang.
Bukan hanya Belieber sih, tapi semua orang yang cukup sial mendengar lagu itu kini berubah menjadi makhluk pemakan daging yang berkeliaran dimana-mana. Oh Bieber, sampai kapan kau harus membuat orang susah?
Saat semuanya bermula, aku sedang main game FIFA bersama Handi. Aku, seperti biasa, mengalahkannya dengan mudah.
(Handi mungkin akan berkata kalau gol terakhirku offside, tapi jangan dengarkan kata pecundang, oke?)
Kami bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi di luar sana. Kami hanya tahu kalau ini sedang masa liburan dan kami akan menghabiskan waktu untuk bermain game. Simpel. Tidak aneh-aneh. Tapi semua kenyamanan itu rusak berkat gedoran di pintu depan rumah.
Aku tidak ingin menceritakan panjang lebar soal keluargaku. Aku hanya ingin kau tahu kalau orangtuaku sudah cerai dan aku tinggal bersama ayahku. Saat peristiwa itu terjadi, ayahku sedang pergi keluar kota untuk urusan bisnis. Jadi hanya aku dan Handi yang berada di rumah.
Aku tadinya ingin membiarkan saja gedoran itu. Dipikiranku itu paling cuma orang minta sumbangan. Tapi Handi berkata, “Kurasa kau harus melihatnya. Mungkin dia mengantarkan paket atau sesuatu.”
“Kau hanya ingin mencari kesempatan supaya bisa restart game kan?”
“Gol tadi offside! Jadi gak seru lagi pertandingannya.”
“Wasit di game gak pernah salah tahu.”
“Udah buruan sana! Biar aku ambil cemilan di dapur.”
Maka dengan malas-malasan, aku pergi ke pintu depan. Gedoran semakin keras. Ya ampun nih orang kenapa sih?
“Sebentar!” teriakku kesal.
Kubuka pintu, dan tetanggaku, seorang wanita setengah baya bernama Nova, masuk dan langsung memelukku.
“Tutup pintunya!” katanya.
Aku tergagap, “Jangan Tante, aku masih terlalu muda untuk Tante.”
Tante Nova menghiraukanku dan menutup pintunya keras-keras lalu menguncinya. “Ada pengemis liar di luar sana!”
“Hah?”
“Itu diluar! Tadi Tante mau pulang ke rumah, terus ada pengemis. Dia ngedeketin Tante, tapi Tante kan gak punya uang kecil, jadi Tante cuek aja. Eh dia malah pegang Tante terus digigit.”
“Digigit, Tante?”
“Ya!! Tanta dorong sampai dia jatuh, terus Tante pergi. Eh Tante malah dikejarnya. Makanya Tante lari kesini yang lebih dekat.”
Tentu saja dalam pikiranku saat itu adalah, wow itu pengemis niat banget ya. Aku merasa ada kisah tersembunyi dibalik gigihnya perjuangan pengemis itu mencari uang. Mungkin anaknya sedang sakit dan dia perlu uang untuk beli obat. Atau mungkin dia hanya ingin membeli rokok, seperti hampir semua pengemis yang kutahu.
Aku melihat keluar lewat jendela. Memang ada pengemis yang terlihat kebingungan diluar. Bajunya penuh warna merah, yang kurasa cat air. Pengemis seniman mungkin?
 “Alan, ayah kamu mana?”
“Ayah sih lagi pergi keluar kota. Masih lama baliknya.”
“Hmm gitu ya. Padahal tadi Tante mau minta ditemenin sampai rumah. Tante disini aja dulu ya.”
“Boleh. Nanti maleman aja Tante pulang,” kataku.
“Tante numpang tiduran bentar ya di kamarmu. Gak papa kan?”
“Boleh boleh.”
Setelah tanteku masuk kamar, aku kembali ke ruang keluarga tempat main game. Handi mengambil kacang dari dapur dan dua minuman ringan. Seperti dugaan, Handi sudah me-restartgame sebelumnya. Aku geleng-geleng saja.


Tak terasa, diluar sudah gelap. Aku benar-benar lupa tentang Tante Nova sampai Handi mengingatkan, “Tantemu gak dibangunin tuh?”
“Jangan. Restart.”
Aku mendengar Handi membisikkan sesuatu seperti ‘itu kan offside’ sementara aku pergi ke kamarku.
“Tante, udah malam nih? Mau diantar pulang aja?”
Tante Nova berdiri membelakangiku. Dia sepertinya melihat sesuatu di dinding (yang aneh karena tidak ada apa-apa di dinding kamarku).
“Tante?”
Saat dia melihatku, aku tahu ada sesuatu yang aneh. Mungkin sedikit berhubungan dengan darah yang menetes dari mulutnya, atau kulitnya yang berubah pucat.
“Tante gak papa? Mau dipanggil dokter?”
Tante Nova justru menerjangku. Aku menghindar ke samping secara refleks dan Tante Nova menabrak dinding.
“Ke, kenapa Tante?? Apa Tante takut sama dokter??”
Tak ada jawaban. Dia kembali mencoba menerkam dan menggigitku. Aku terpaksa keluar kamar dan menguncinya dari luar. Segera aku berlari ke Handi.
“Han, ada yang aneh sama. . .KAU RESTART  LAGI GAME-NYA??”
“Aku. . .gak sengaja. . “
Aku menahan keinginan untuk mencekik Handi. “Ada yang lebih penting dari itu. Tante Nova sepertinya jadi aneh.”
“Aneh seperti apa maksudmu?”
“Dia mencoba menerkam dan menggigitku dan semacamnya. . .”
“Mungkin karena dia tahu kalau kau suka main curang di FIFA.”
“Aku gak curang!” Kutarik Handi agar dia mengikutiku. “Ayo, biar kau lihat juga.”
Handi, masih dengan tampang bingung bodohnya, berjalan bersamaku ke kamar. Aku membuka pintu kamar. “Coba kau lihat sendiri.”
Saat itulah pintu dihantam oleh sesuatu dari dalam. Aku sampai terjungkal ke belakang. Kulihat Tante Nova keluar dari kamar dan menyerang Handi dengan ganasnya. Handi mendorong-dorong Tante Nova dan mencoba menyelamatkan diri.
“Lan, bantuin!! Tante kau aneh!”
Aku berdiri dan menarik Tante Nova dari Handi. Kini dia malah mengejarku. Aku memukulnya dengan cukup keras di muka. Dia sempat berhenti, tapi kemudian mengejarku lagi.
Handi dengan cepat mendorongnya kembali ke dalam kamarku saat ada kesempatab. Aku langsung mengunci pintu kamar. Tante Nova menggedor-gedor kamar itu dengan kasarnya.
“Apa yang terjadi padanya?” tanya Handi sambil mengatur nafas.
“Sudah kubilang dia menjadi aneh. Dia seperti menjadi. . .”
Aku dan Handi saling bertatapan. Dan seperti telepati, kami seperti berbagi pikiran yang sama.
“Zombie?” kata Handi.
“Masa sih zombie beneran ada?”
Kami lalu mendengar teriakan di luar. Kami melihat lewat jendela dan yang terjadi membenarkan ketakutan kami. Aku melihat tetanggaku dimakan oleh sekelompok zombie. Dia masih berteriak menandakan kalau saat ini dia masih hidup dan kurasa berada dalam penderitaan yang amat sangat menyakitkan.
Aku menjauh dari jendela. “Oh ya ampun. . .”
“Kenapa semua ini tiba-tiba terjadi?” kata Handi.
“Aku tidak tahu,” kataku. “Kita harus mengunci semua pintu. Sekarang.”
Handi segera mengunci pintu depan dan belakang, sementara aku mengunci semua jendela/ Untuk jaga-jaga, aku juga menahan pintu depan dengan meja.
Kami lalu duduk di ruang keluarga.
“Kita harus bagaimana sekarang? Kita tak bisa hanya diam di sini terus kan?”
“Kenapa tidak?” kata Handi,  “Kita punya sesuatu yang kita semua perlukan. Makanan, tempat tidur, game. . “
Lalu listrik rumah mati. Handi pun langsung mengubah pendapatnya, “Percuma kita disini jika tak bisa main game. Kita harus mencari cara pergi. Mungkin saat zombie diluar tidak ada.”
Tapi sampai keesokan harinya, zombie yang diluar bukannya menghilang tapi justru bertambah banyak. Kami mungkin akan terjebak di rumah itu selamanya kalau bukan karena Navayo.
Siapa itu Navayo? Dia adalah orang yang sangat sangat aneh.
(Handi memanggilku untuk makan, jadi aku akan melanjutkannya besok.)

Top 10 Film Favorit

Karna kesibukan kuliah dan lain-lain, aku agak kurang update sama blog kesayangan ini. Jadi untuk membersihkan debu, aku akan membuat daftar top 10 film favoritku. Tapi sebelumnya harus kuberitahu kalau aku tidak bisa dibilang penggemar film, aku hanya menonton kadang-kadang. Mungkin dalam satu bulan, hanya dua film baru yang kutonton.

Jadi dari daftar film yang sedikit itu, akan kupilih 10 yang pertama muncul di kepalaku. Itu berarti filmnya sangat berkesan, kurasa. Aku tidak menulisnya berdasarkan urutan favorit. Dan oh ya, kebanyakan adalah film komedi, karna aku suka tertawa. Jadi inilah daftarnya :

1. Rush Hour


Rush Hour bercerita tentang seorang detektif dari Cina bernama Lee (Jackie Chan) yang memiliki partner seorang polisi bodoh dari Amerika bernamm James Carter. Sementara Lee adalah orang yang serius, Carter justru memiliki sifat jenaka dan sering membuat ulah. Rush Hour adalah film komedi yang cukup terkenal hingga dibuat sekuelnya, Rush Hour 2 dan Rush Hour 3.

Aku selalu menyukai Jackie Chan. Tapi Chris Tucker bener-bener menambah sisi komedi pada film ini dengan sangat bagus. Aku sendiri gak nyangka perpaduan Amerika-China bisa membuat film Rush Hour sangat menarik. Dari semua Rush Hour series, aku rasa Rush Hour 2 adalah yang terbaik.

2. Harry Potter


Aku harus memasukkan series ini ke dalam list. Aku adalah penggemar berat buku dan film Harry Potter. Lucunya, aku justru nonton filmnya dulu sampai yang keempat ketika sadar kalau Harry Potter itu awalnya dari novel. Aku harus bilang kalau bukunya lebih baik dari film, tapi filmnya tetap merupakan fenomenal. Harry Potter kelima adalah yang terbaik bagiku.

Apa lagi yang bisa kubilang tentang Harry Potter, mereka sudah sangat terkenal. Aku adalah satu dari banyak orang yang tumbuh besar bersama Harry Potter. Saking sukanya, aku pernah membuat cerpen Kemal Potter (yang lumayan disukai banyak temanku). Sampai sekaranga aku masih menunggu surat dari Hogwarts.

3. Megamind


Untuk film animasi 3d, Megamind adalah salah satu favoritku. Megamind bercerita tentang dua orang bayi alien yang dikirim ke bumi. Satu menjadi superhero (Metro Man), satu lagi menjadi penjahat super(Megamind). Pada akhirnya, Megamind menjadi pahlawan yang menyelamatkan Metro City dari pahlawan yang dibuatnya. Bingung? Kau harus menontonnya.

Kelebihan dari film ini adalah jalan ceritanya sulit ditebak. Disana sini ada kejadian tak terduga. Komedinya juga dapet. Twist endingnya keren dan semua karakternya dibangun dengan keren. Megamind yang mana adalah alien penjahat bisa membuat kita iba, kan keren banget tuh.

4. Evan Almighty


Film ini mungkin agak kontroversial karena berhubungan dengan agama (dan Morgan Freeman yang muncul sebagai Tuhan), tapi bodo amat, aku suka banget. Evan Almighty, yang semacam sekuel dari Bruce Almighty, bercerita tentang Evan yang dipilih Tuhan untuk membuat sebuah bahtera. Bisa dibilang juga, Evan diberi tugas yang sama dengan Nabi Nuh dulu. Tentu saja dia menghadapi masalah dengan tugas itu.

Selain lucu, film ini penuh makna bagus. Salah satunya adalah, jika kau berdoa pada Tuhan tentang sesuatu, Dia tidak akan memberikannya begitu saja, tapi Dia akan memberikan jalan agar dirimu bisa mencapai impian itu. Keren kan?

5. Nagabonar Jadi Dua


Ini adalah satu-satunya film Indonesia yang masuk ke daftar. Aku tidak terlalu demen film Indonesia sejak awal, jadi sedikit juga yang berkesan. Mungkin hanya ini dan Laskar Pelangi series yang benar-benar kusuka, tapi ini sedikit lebih bagus (dan tidak, aku belum pernah nonton The Raid).  Harus kuakui, Tora Sudiro dan Dedy Mizwar memainkan perannya dengan sangat baik.

Sama seperti kebanyakan orang seumuranku, aku nonton film ini dulu sebelum nonton Nagabonar pertama. Bahkan sebelum tahu latar belakang Nagabonar, aku sangat suka film ini. Ceritanya sangat bagus. Veteran perang memiliki anak yang sukses di dunia modern. Ceritanya bermula ketika Bonaga (anaknya) membawa Nagabonar untuk tinggal bersamanya di kota. Bonaga ingin menjual tanah di kampungnya ke investor dari Jepang. Tentu saja itu jadi masalah bagi Nagabonar yang dulu berperang dengan Jepang.

6. Scott Pilgrim vs The World


Aku tidak pernah tahu apa itu Scott Pilgrim sebelum aku menontonnya bersama temanku. Ternyata filmnya sangat keren, dimana dunianya bercampur dengan dunia game. Belum lagi plot ceritanya sangat unik dan berbeda. Mau tahu? Oke, Scott Pilgrim yang ingin mengencani seorang cewek harus melawan tujuh mantan jahat. Ya, tujuh mantan jahat. Dan dia harus menghadapinya dengan cara unik di setiap pertandingan.

Scott Pilgrim sebenarnya bermula dari sebuah komik Amerika (yang ternyata sangat terkenal), lalu dibuat menjadi game. Scott Pilgrim dimainkan oleh Michael Cera yang mulihat mukanya aja bisa bikin kita ketawa. Film ini memiliki humor unik dan fresh bagi anak-anak muda, terutama yang suka main game.

7. Song of the Sea


Aku membaca sebuah komentar di Youtube tentang sebuah film yang sebenarnya lebih bagus dari Frozen tapi kalah pamor bernama Song of the Sea. Ketika kulihat trailer filmnya, aku langsung jatuh cinta dengan animasinya yang sangat indah.

Song of the Sea memiliki cerita adaptasi dari mitos Skotlandia. Ceritanya berpusat ke dua kakak beradik, Ben dan Saoirse. Ibu mereka meninggal saat melahirkan Saoirse dan membuat ayahnya depresi hingga sekarang. Saoirse sendiri tidak bisa bicara tapi lincah sehingga Ben kadang terganggu olehnya. Tapi mereka tidak tahu kalau Saoirse sebenarnya adalah seorang Selkie (manusia di darat, anjing laut di laut) dan memiliki kemampuan menyembuhkan makhluk yang membatu karena kutukan Macha, kemampuan yang sama dengan ibunya dulu.

Ceritanya agak rumit, dan jujur aja, aku juga gak ngerti sepenuhnya. Tapi animasi dan keimutan Saoirse terlalu bagus untuk dilewatkan. Kalian harus nonton.

8. Spongebob the Movie


Yang kumaksud adalah film Spongebob yang pertama, karena yang kedua cukup mengecewakan. Spongebob the Movie memiliki semua hal tentang Spongebob, dari petualangan Spongebob dan Patrick yang kekanakan, hingga Plankton yang super jahat. Filmnya memang gak terlalu panjang, tapi berkualitas.

Semuanya bermula ketika mahkota raja Neptune dicuri Plankton yang kemudian menuduh Mr. Krab sebagai pelakunya. Tentu saja raja Neptune tertipu, karena dia bodoh. Disinilah Spongebob dan Patrick melakukan petualangan mencari mahkota tersebut. Film ini ditutup oleh pesan bahwa kita harus lebih menyukai diri kita sendiri, apapun yang orang bilang.

9. Kung fu Hustle


Bukan Stephen Chow namanya kalau filmnya tidak lebay. Setelah sukses bersama Shaolin Soccer, kini Stephen Chow lebih ingin menceritakan tentang kungfu itu sendiri. Kungfu Hustle bercerita tentang perseteruan sebuah desa yang banyak diisi oleh master kungfu dengan grup mafia. Sing, yang tadinya anggota geng mafia, akhirnya berpaling melindungi desa itu setelah kekuatan kungfunya bangkit.

Keren dan lebay, tapi sedikit berbeda dari Shaolin Soccer yang hampir semuanya aksi, film ini menceritakan karakter si Stephen Chow dengan lebih baik. Kisah bagaimana dia belajar kungfu, hingga cinta pertamanya dengan sebuah cewek bisu saat masih kecil, aku suka semua itu.

10. Zombieland


Dan menutup list ini adalah film horor komedi (ya, komedi lagi) berjudul Zombieland. Zombieland bercerita tentang seorang lelaki bernama Columbus (mereka memakai nama kota sebagai nama tiap karakter) yang menjelajahi dunia penuh zombie. Awalnya sendirian, dia kemudian bertemu Tallahassee yang mana adalah pembunuh zombie sangar. Mereka lalu bergabung dengan Wichita dan Little Rock, yang kemudian mengkhianati mereka berdua.

Aku suka film ini karena memperlihatkan film zombie tidak harus selalu gelap dan penuh kematian, tapi juga bisa lucu dan menyenangkan. Bill Murray juga muncul disini sebagai orang yang berpura-pura jadi zombie lalu ditembak mati. Keren kan? :D