Kemal si Blogger Iseng

show them all you're not the ordinary type

The Damn Tale About Tilang

Alkisah, suatu hari di kota Bandung yang penuh dengan wanita-wanita gaul cantik, seorang anak muda setengah ganteng setengah amoeba lagi bengong gak ada kerjaan. Pemuda itu adalah aku, Kemal, atau yang biasa dipanggil Mas oleh supir angkot.

Karena bosan, aku dan temanku Hirji alu pergi ke Bioskop buat nonton Happy Feet 3D. Filmnya unyuuuu banget, anak penguinnya ngegemesin! Ceritanya pun penuh dengan lagu yang membuat lidah ini bergoyang (lho kenapa lidah?)

Setelah filmnya selesai, kami pun pulang. Semua berjalan seperti biasa seakan-akan tidak ada hal sial yang terjadi. Tentu saja aku salah.

Pulangnya aku membonceng Hirji, tapi tanpa helm karena emang kos-an ku juga deket sama tuh bioskop. Di perjalanan, malaikat sial bernama polisi menyetop motorku. Aku tahu aku berada dalam bahaya sekarang. Dia meminta SIM dan STNK, walaupun aku tahu itu tak ada gunanya karena pasti disuruh bayar juga.

Kami pun masuk ke pos polisi untuk mengurus surat tilang. Si-polisi-sialan ini menjelaskan tetek bengek tentang peraturan yang kulanggar dan dendanya. Aku harus sidang atau membayar 125 ribu di BRI tanggal 23  Desember. Itu tak mungkin kulakukan karena minggu ini aku sudah harus pulang ke Medan. Maka cara klasik pun dipakai.

"Aduh Pak, bayar disini aja gak bisa?"

"Gak bisa dong Dek," katanya sok jual mahal.

"Disini aja ya. Cuma ada 50 ribu sih."

"Ah kamu ini!" katanya dengan nada marah, "Semua orang ditilang, kamu beda sendiri. Ya udah, mana duitnya?"

Damn you! Aku tahu dirimu sudah merencanakan ini sejak awal polisi sialan, pakai pura-pura marah lagi.

Aku pun minta ijin untuk ngambil duit dulu di ATM. Sambil jalan ke ATM, aku ngomel-ngomel dan mengutuk tuh si polisi impoten dan dikejar banci nanti malam. Aku pun menyerahkan duit 50 ribu, dia lalu memberikan STNK ku.

Waktu mau balik, kesialan kedua datang menghampiri, aku lupa ngambil kartu ATM ku. Langsung dengan kecepatan dewa, aku balik ke mesin ATM tadi. Aku mengambil kartu itu tepat sebelum nyawanya ditelan oleh mesin ATM. Kesialan ini tak akan terjadi jika saja aku tak ditilang, begitulah teoriku.

Sampai hari ini, aku masih dendam sama pak polisi itu. Damn You Police Abal-abalan!!!!

0 komentar:

Posting Komentar