Kemal si Blogger Iseng

show them all you're not the ordinary type

Film Versus Reality

Pernah nyadar gak sih kalau film itu kadang bisa lebai banget? Maksudku, kadang pemeran utama dalam film itu jadi susah banget mati apapun rintangan yang dia hadapi, atau ketika cinta tiap pemeran utama bakal berakhir dengan sangat dramatis. Aku tau apa yang kalian pikir, "Itu kan cuma film, ya biarin ajalah." Ya sih, tapi kan kadang aku ngebandingin apa yang terjadi di film dengan realita sehari-hari.....dan itu gak masuk akal banget. Berikut contoh-contohnya :

1. Adegan Tembak-tembakan



Film :
Pemeran utama lari kesana kemari sambil tembak-tembakin musuhnya dan itu selalu tepat. Sementara itu para penjahat dengan jumlah yang banyak dan menembak kayak orang kesetanan gak pernah tembakannya mengenai sasaran. Pemeran utama seperti invicible.

Reality :
Kalau udah namanya organisasi penjahat, mana mungkin sih anggotanya gak tau cara nembak yang bener. Mana mungkin kita bisa ngabisin banyak orang segampang itu, yang ada tuh kita bakal dikepung dan mati dalam seketika.

2. Adegan Kecelakaan Lalu Lintas



Film :
Ingat film Die Hard 4 waktu adegan kecelakaan mobilnya? Mobil nabrak sana sini dan malah sampai terlontar ke udara. Pemeran utamanya selalu berhasil mengelak di saat-saat kritis. Hebatnya lagi, kadang mereka berhasil menghindari semuanya dengan badan utuh sehat hanya dengan luka tergores dikit.

Reality :
Kalau ada kecelakaan mobil, kita baru nyadar di saat akhir kalau kita lupa pake sabuk pengaman. Terus tabrakan dan minimal patah tulang lah. Habis itu kita kena tilang.

3. Adegan Ketemu Pasangan Cinta Pertama Kali



Film :
Mereka ketemu gak sengaja, entah karena tabrakan atau kebetulan lagi beli sesuatu yang sama. Kalau tabrakan, dua-duanya bakal minta maaf. Lalu mereka sama-sama ketawa malu-malu. Si cowok lalu ngajakin si cewek buat minum kopi sambil ngobrol-ngobrol. Romantis.

Reality :
Kita tabrakan sama cewek secara gak sengaja, dan bukannya minta maaf, eh kita malah dimarahin karena gak bisa jalan dengan bener. Kalau kita ngajakin dia minum kopi setelah itu, kayaknya bakal disangka psikopat deh.

4. Adegan Romantis saat Hujan-hujanan



Film :
Waktu pasangan ini lagi jalan-jalan, eh turun hujan. Tadinya mereka sempat berteduh sebentar, tapi si cewek lalu narik tangan si cowok buat hujan-hujanan. Mereka terus dansa di tengah hujan lalu ditutup dengan ciuman. Si cewek lalu akan berkata, "Makasih ya, ini kencan terbaik selama hidupku."

Reality :
Bukannya romantis, kita bakal kena marah pacar kalau ngajak mereka jalan-jalan terus hujan. Apalagi kalau besoknya dia sakit, bisa-bisa kita diputusin dengan alasan gak bisa nyari waktu jalan-jalan dengan becus (tentu saja dikaburkan dengan perkataan "kamu terlalu baik buat aku")

5. Adegan Ketika Ada Suara Misterius


Film :
Ketika para tokoh film sedang ngobrol-ngobrol biasa di rumah yang katanya berhantu, terdengarlah suara misterius di gudang. Salah satu dari mereka akan mengecek kesana tanpa senjata sama sekali, paling maksimal cuma bawa senter.

Reality :
Bayangkan itu terjadi sama kita, yang kita lakukan pertama kali adalah kabur secepatnya. Kalau mea ngecek juga pasti rame-rame karena takut kalau sendirian.

6. Adegan Berkorban demi Orang Lain


Film :
Terlalu banyak orang baik yang mau mengorbankan dirinya demi kepentingan orang lain. Entah dia sengaja meninggalkan dirinya di tengah zombie agar yang lain bisa kabur. Atau adegan melompat untuk menahan peluru yang ditembakkan ke orang lain.

Reality :
Sebisa mungkin kita pasti akan mencoba menyelamatkan diri kita sendiri dulu. Kalau kita ditengah zombie, kita pasti akan berusaha agar orang lain yang dimakan agar kita bisa kabur. Mau melompat ke depan peluru juga mustahil. Emangnya seberapa cepat kita? Paling juga pelurunya udah nembus kepala orang lain sebelum kita bisa lompat di depan dia

1 komentar:

Hahaha realita dan fiktif..
Klo di asli kyk gitu bkl rugi kali, secara dunia nyata ga ada duitnya :D

 

Posting Komentar